TEMPO.CO, London - Tottenham Hotspur memecat pelatih mereka, Tim Sherwood, Selasa lalu. Keputusan tersebut diambil pemilik klub, Daniel Levy, menyusul kemenangan 3-0 atas Aston Villa dalam pertandingan penutup Liga Primer Inggris, Ahad malam lalu.
Namun, Sherwood, 45 tahun, mengaku tidak terkejut. "Tentu saja saya kecewa karena merasa telah melaksanakan tugas dengan baik, tapi saya tidak sampai terlontar dari kursi waktu dia mengeluarkan keputusan itu," ujarnya, Kamis, 15 Mei 2014.
Pelatih asal Inggris itu mengatakan tetap menghormati keputusan klub, yang juga dia bela saat masih aktif bermain. Sherwood bahkan berterima kasih kepada Levy karena telah memberinya kesempatan menjadi pelatih.
Sherwood menjabat staf pelatih saat pelatih kepala Andre Villas-Boas dipecat Desember silam. Levy menunjuknya sebagai pengganti meski belum mengantongi pengalaman memimpin tim.
Selama lima bulan, Sherwood mencatatkan 59 persen kemenangan di Liga Primer, torehan terbaik pelatih Tottenham sepanjang masa. Namun dia gagal mencapai target yang ditetapkan Levy, yakni masuk empat besar agar bisa berlaga di Liga Champions musim depan. Lilywhites, julukan klub asal London itu, hanya bertengger di peringkat enam dan meraih tiket Liga Europa, kompetisi lapis dua di benua biru. "Saya telah belajar banyak," kata Sherwood.
Berbekal pengalaman itu, dia menatap masa depan dengan optimisme. "Saya sangat menikmati pekerjaan itu dan tidak sabar ingin kembali melatih," ujar Sherwood.
Spurs membidik beberapa kandidat pengganti Sherwood, di antaranya Frank de Boer, pelatih yang membawa Ajax Amsterdam empat kali menjuarai Liga Belanda. Di Bandung--setelah memimpin timnya melakoni laga persahabatan melawan Persib--, De Boer mengatakan telah dikontak Spurs. "Peluangnya 50-50," katanya ihwal kemungkinan hijrah ke Stadion White Hart Lane, markas Spurs.
GOAL | REZA MAULANA
Baca Juga:
Sevilla Juara Liga Europa Lewat Adu Penalti
Pelatih Ajax: Persib Lebih Baik Ketimbang Persija
De Boer: Tawaran Spurs Masih Setengah Matang