TEMPO.CO, London - Everton akhirnya mendapatkan penyerang Chelsea, Romelu Lukaku. Penampilan cemerlang Lukaku selama berseragam Everton tampaknya membuat pihak manajemen klub ingin mempermanenkan statusnya. Seperti diketahui, penyerang asal Belgia ini merupakan pemain berstatus pinjaman dari klub asalnya, Chelsea.
The Toffees, julukan Everton, harus merogoh kocek sebesar 28 juta pound sterling untuk memboyong Lukaku dari The Blues. Meneken kontrak selama lima tahun, nilai transfer Lukaku ternyata menjadi rekor pembelian tertinggi bagi Everton.
"Kontrak ini tidak hanya penting untuk musim yang akan datang tapi juga sejarah bagi klub," kata pelatih Everton, Roberto Martinez, Kamis, 31 Juli 2014. Martinez menambahkan dengan usianya yang masih muda, Lukaku masih akan terus berkembang bersama Everton.
Selama dua musim Chelsea memilih meminjamkan Lukaku ke dua klub berbeda. Saat membela West Brom Albion, Lukaku tampil cukup mengesankan dengan mengemas 17 gol dari 35 pertandingan. Penampilannya tetap stabil ketika ia dipinjamkan ke Everton pada musim 2013-2014. Penyerang berusia 21 tahun ini mengoleksi 15 gol dari 31 penampilan. (Baca juga: Berkat Romelu Lukaku Ubah Permainan)
Hal yang berbeda terjadi ketika Chelsea mendatangkannya dari Anderlecht, klub asal Lukaku. Bermain sebanyak 10 pertandingan, Lukaku gagal menyumbangkan gol bagi Chelsea. Pada Agustus 2011, Chelsea membeli Lukaku dari Anderlecht seharga 18 juta pound.
Seusai meneken kontrak, Lukaku mengatakan ia ingin berada di klub yang bisa memberikan tempat bermain. "Saya memutuskannya dengan cepat. Di sini tempat saya semestinya berada," kata dia.
Sementara itu, pelatih Chelsea, Jose Mourinho, mengungkapkan keputusan menjual Lukaku tidak lepas dari menumpuknya barisan penyerang The Blues musim ini. Lukaku, lanjut Mourinho, menginginkan posisi sebagai penyerang utama.
Padahal musim ini Chelsea sudah mendatangkan penyerang anyar Diego Costa dan Didier Drogba yang kembali lagi ke klub lamanya. "Saya tidak bisa menjanjikan dia akan mendapatkan tempat utama," kata Mourinho.
BBC | ADITYA BUDIMAN
Berita Lainnya:
ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak
Militan ISIS Paksa Perempuan Irak untuk Sunat
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini
Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang