TEMPO.CO, Jakarta - “Lampard sudah mati bagi saya! Sungguh seorang pengkhianat! Semoga ofisial Chelsea menurunkan foto dia di Stamford Bridge!” Komentar yang penuh nada kemarahan itu dilontarkan Holden McGroin, seorang suporter Chelsea, dalam akun Twitternya, @aashin13, pada Sabtu lalu.
McGroin hanyalah satu dari banyak pendukung Chelsea yang merasa kecewa setelah Frank Lampard menempuh jalan memutar dan akhirnya berlabuh di Manchester City. Gelandang 36 tahun itu meninggalkan Chelsea dalam status bebas transfer pada 24 Juli lalu dan berlabuh di klub Amerika Serikat, New York City FC. Lampard dikontrak selama dua tahun. Namun, karena klub itu baru akan berlaga di MLs pada 2015, ia pun dipinjamkan ke Manchester City yang merupakan klub induk dari New York City.
Manuel Pellegrini, pelatih City, menyatakan Lampard akan bermain bersama timnya dalam status pinjaman selama enam bulan. “Ia tahu kami memiliki tim yang bagus dengan banyak pemain bagus di posisinya. Ia adalah satu tambahan bagus lagi,” kata pelatih asal Cile itu. “Kami memiliki banyak pertandingan, terutama dengan adanya Liga Champions. Jadi, ia sangat penting bagi kami.”
Sebelumnya Lampard sudah menunjukkan arti pentingnya saat berlaga selama 13 tahun bersama Chelsea. Ia mencetak 211 gol dalam 649 tampilan bersama klub berjuluk The Blues itu. Tak heran bila banyak yang kaget pemain ini akhirnya berlabuh di Etihad Stadium, markas City, dan kemungkinan akan tampil melawan Chelsea pada paruh pertama Liga Primer musim ini.
Meski sejumlah suporter sudah menyatakan kegeramannya, mantan winger Chelsea, Pat Nevin, yakin reputasi Lampard sebagai legenda Chelsea tak akan rusak karena kepindahannya tersebut. Hal sama diungkapkan Ketua Grup Suporter Chelsea, Trizia Fiorellino. “Selalu ada satu atau dua idiot, tapi mayoritas suporter tak akan memusuhinya,” kata Fiorellino. “Akan aneh melihat dia berbaju Manchester City, tapi kami tak akan memusuhi dia.”
Arsene Wenger, pelatih Arsenal, justru mengecam langkah City yang meminjam Lampard. Pelatih asal Prancis ini menilai City sudah melakukan aksi akal-akalan untuk menyiasati aturan soal financial fair play karena menggunakan klub franchise-nya untuk memasok pemain.
City memang memiliki setengah franchise dari New York City serta Melbourne City dan Yokohama Marinos. “Setelah mendengar statemen mereka, tampaknya klub milik City itu akan jadi pemasok bagi klub induknya,” kata Wenger. “Apakah itu untuk menyiasati fair play? Saya tak tahu.”
Financial fair play adalah aturan yang diterapkan badan sepak bola Eropa (UEFA) yang menegaskan setiap klub tak boleh melakukan belanja pemain melebihi pendapatannya. City sudah dianggap melanggar aturan ini sehingga pendapatan mereka selama dua tahun di Liga Champions masih dibekukan. Selain itu, City juga dilarang membeli pemain lebih dari 49 juta poundsterling.
Sementara itu, kedatangan Lampard disambut positif Samir Nasri yang menilai pemain itu akan membuat City kian kuat di Liga Champions. “Ia adalah pemain hebat dan tim ini akan memetik manfaat dari pengalamannya. Ia sudah pernah memenanginya dan saya pikir ia bisa membantu kami,” kata gelandang asal Prancis itu.
REUTERS | GUARDIAN| NURDIN
Berita Terkait:
Vermaelen Pilih Barcelona, MU Pun Gigit Jari
Digaprak Fletcher, Ronaldo Bersiap Hadapi Sevilla
Di Tangan Inzaghi, Milan Masih Tersuruk
Racikan Van Gaal Bikin Pemain MU Percaya Diri
Bantai Benfica, Wenger Pilih Tak Jumawa
Keylor Navas Resmi Gabung Madrid