TEMPO.CO, Liverpool -- Manchester United boleh saja menjadi juara di Piala Champions di Miami, Selasa pagi lalu. Namun, menurut Manajer Liverpool—tim yang dikoyak United dengan skor 3-1—Brendan Rodgers mewanti-wanti agar Louis van Gaal agar lebih hati-hati saat menjalani kompetisi yang sesungguhnya, yakni Liga Primer.
Louis van Gaal memang sudah kenyang dengan pengalaman menangani klub di berbagai liga di Eropa. Dia pernah menangani Ajax di Liga Belanda, Bayern Munich di Liga Jerman, dan Barcelona di La Liga Spanyol. Namun, kata Rodgers, pelatih yang sukses menangani Belanda ke babak semifinal Piala Dunia lalu, akan mendapatkan kejutan saat membawa United mulai pekan depan.
“Dia akan segera tahu kalau Liga Inggris sangat berbeda dengan liga lainnya yang pernah dia jalani,” katanya. Rodgers mengatakan di berbagai liga di Eropa tersebut, kompetisinya relatif monoton. “Di Liga Inggris, tim yang berada di posisi puncak bisa saja kalah oleh klub di papan bawah,” katanya. (Baca: Final ICC 2014, Duel Perdana Rodgers Vs Van Gaal)
Rodgers tentu bicara bukan tanpa alasan. Menurut dia, sepanjang pengalamannya menangani beberapa pemain dan pelatih di luar Inggris yang bermain di Liga Inggris, kebanyakan dari mereka mendapatkan kesulitan dalam beradaptasi.
Komentar seperti ini buat Van Gaal bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti pun mengirimkan serangan pada pelatih Belanda itu. “Van Gaal akan menemui tugas yang berat di musim pertamanya di Liga Inggris,” katanya menjelang pertandingan Madrid melawan Manchester United.
Namun, komentar berbeda ia lontarkan ketika timnya kemudian dikalahkan United dengan skor 3-1. “Saya pikir Van Gaal akan mendapatkan kesuksesan saat menangani Manchester United,” katanya.
Hal ini tentu saja berbeda dengan komentar Rodgers yang semula. Media Inggris menganggap ocehan Rodgers terhadap Van Gaal itu merupakan sebuah permulaan dari perang urat saraf di antara keduanya. (Baca: Owen Beri Wejangan kepada Liverpool)
Hubungan keduanya pun kemudian dipertautkan dengan peristiwa yang terjadi hampir dua tahun silam. Ketika mendapatkan tawaran menjadi Manajer Liverpool dua tahun lalu selepas menangguk sukses dengan Swansea, Rodgers menyatakan akan menerima jabatan itu bila tanpa ada embel-embel lainnya.
Ternyata, pada saat bersamaan Liverpool tengah menjalin kemungkinan dengan Louis van Gaal bekerja di klub itu sebagai direktur teknik. Mengetahui orang Belanda itu akan sekantor dengannya, sontak dia menolak. Konon, gara-gara itu hubungan keduanya tidak lagi harmonis.
Belum ada komentar dari Louis van Gaal. Dia memang lebih disibukkan untuk mempersiapkan skuad menghadapi pertandingan perdana melawan Swansea pada 16 Agustus mendatang.
Sepertinya, dia tidak tertarik dengan mind games semacam itu. Pengalaman sebelumnya, dia menganggap sepi ocehan Jose Mourinho, yang berkomentar tentang mahalnya Luke Shaw yang dibelinya dari Southampton. “Kalau terjadi di Chelsea bisa bikin situasi dan suasana tim menjadi kacau,” katanya.
Saat itu Van Gaal tak mau berkomentar dan menyatakan berbicara langsung pada Mou soal pembelian pemain itu dan tak mau menjadi santapan media. (Baca: Rodgers Latih Liverpool hingga 2018)
Lagipula, komentar Rodgers kali ini memang meleset. Manajer macam Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Arsene Wenger tercatat berhasil menjadi juara di Liga Inggris di musim pertamanya. Mereka pun datang dari liga-liga di daratan.
Besar kemungkinan serangan pada Van Gaal ini sebenarnya ditujukan pada skuadnya sendiri agar tak perlu takut pada kekuatan baru Manchester United.
BLEACHER REPORT, TELEGRAPH, INDEPENDENT, IRFAN
BERITA TERPOPULER:
Messi Tiru Potongan Rambut Cristiano Ronaldo
Juara Champion Cup, Tak Semua Pemain MU Senang
Rodwell Tinggalkan City ke Sunderland
Van Gaal Senang Bisa Puaskan Pendukung MU
Debut Manajer Bola Wanita Ini Berakhir Kekalahan