TEMPO.CO, London - Darah sepak bola menyerang Cile menderas di tubuhnya yang jangkung, 185 sentimeter. Itu sebabnya, Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini, menegaskan harus menang melawan Arsenal dalam laga Community Shield FA di Wembley, London, malam ini.
Pellegrini tak peduli bila banyak pemain pilarnya absen dalam laga amal sekaligus pengantar bergulirnya Liga Primer Inggris ini karena baru tampil di Piala Dunia bulan lalu.
Vincent Kompany, Pablo Zabaleta, Fernandinho, Sergio Aguero, Martin Demichelis, Frank Lampard, dan Bacary Sagna baru berlatih di markas latihan City, Carrington, pekan ini. Alvaro Negredo juga akan absen karena baru sembuh dari cedera kaki.
Menyerang dan memenangi pertarungan adalah filosofi permainan tim Cile dalam dua Piala Dunia terakhir—meski mereka hanya sampai pada putaran kedua.
“Ini bukan sebuah pertandingan persahabatan. Ini satu pertandingan penting melawan tim penting, Arsenal,” kata Pellegrini.
“Mungkin dua tim ini, Arsenal dan kami, tidak datang dalam saat terbaik karena masing-masing punya pemain yang baru datang dari Piala Dunia. Tapi saya pikir ini akan menjadi pertandingan sangat bagus dan penting buat dua tim ini untuk dimenangi,” pelatih asal Cile itu melanjutkan.
Pellegrini punya alasan kuat untuk membuka pintu Liga Primer 2014-2015—yang akan dimulai pada Sabtu, 16 Agustus mendatang—dengan suasana yang sangat positif. Sebab, start yang labil pada musim lalu membuat mereka harus menunggu sampai Oktober tahun lalu untuk meraih kemenangan di partai tandang.
Hal itu membuat City sampai ketinggalan lima poin dari pemimpin klasemen setelah liga berjalan dua musim. Mereka memang akhirnya berhasil merebut gelar juara Liga Primer yang kedua kali dalam tiga tahun. Tapi bos-bos mereka tidak akan mau membiarkan para pesaing mengambil alih dominasi pada awal musim ini.
“Kami ingin melakukan start yang lebih baik daripada tahun lalu,” kata Pellegrini. “Waktu itu, start kami sangat buruk ketika tampil di luar kandang, dan butuh waktu lama untuk memperbaikinya karena kehilangan banyak poin.”
Itu sebabnya, kata Pellegrini, memenangi Community Shield akan menjadi start perjuangan mempertahankan gelar yang ideal.
Pellegrini memang harus terus menyerang seperti naluri sepak bola Cile. Sebab, keberhasilan dalam debutnya di City musim lalu, dengan meraih trofi Liga Primer dan Piala Liga, belum sepenuhnya membebaskan City dari tim kelas dua dibanding tetangganya, Manchester United—meski MU pada musim lalu terjerembap di peringkat ketujuh.
City ibarat masih dianggap orang kaya baru yang masih mengalami kejutan budaya. Sehingga, mesti sudah dua kali merebut trofi Liga Primer—satu lagi semasa di bawah kepemimpinan Roberto Mancini pada 2011-2012—mereka tampil sangat kedodoran di Liga Champions Eropa.
Mancini dipecat 12 bulan setelah membawa City meraih trofi Liga Primer untuk pertama kali. Pelatih asal Italia itu gagal mengangkat City di arena Liga Champions—dengan banyak kalah dalam babak utama penyisihan grup—dan gagal membangun skuad yang bisa mempertahankan tren kemenangan pada musim berikutnya.
Liga Champions masih menjadi obsesi pemilik City di Abu Dhabi, Sheikh Mansour. Dan, Pellegrini sudah bisa “sedikit” menolong City untuk lolos ke babak knockout Liga Champions pertama kali pada musim lalu.
Sheikh Mansour menginginkan Pellegrini terus membawa City melangkah lebih jauh di Liga Champions. Real Madrid dan Barcelona belanja pemain besar-besaran dalam bursa transfer musim panas ini. Bersama Bayern Muenchen, dua klub Spanyol itu akan menjadi favorit juara Liga Champions, Mei tahun depan.
Madrid, Barcelona, dan Muenchen mungkin masih susah disaingi oleh City di kancah Eropa. Itu sebabnya, ada kabar dari Sheikh Mansour—melalui jajaran dekatnya—bahwa, jika skuad Pellegrini belum bisa memenangi Liga Champions musim ini, minimal pencapaian mereka lebih baik daripada sebelumnya.
Perekrutan Eliaquim Mangala, bek tengah Porto dan tim Prancis, akan membuat City menjadi salah satu tim dengan skuad terlengkap di Liga Primer. Pellegrini akan punya dua pemain internasional di setiap posisi.
Nama-nama besar bisa bersatu berkat sutradara dengan ego yang besar. Dan, Pellegrini membutuhkan seluruh kemampuan manajemen kepelatihannya untuk mewujudkan harmoni di kamar ganti pemain.
Bacary Sagna tidak diboyong dari Arsenal ke Etihad hanya untuk terus-terusan duduk di bangku cadangan. Kiper berpengalaman dari Argentina, Willy Caballero, pun tak sekadar diharapkan membuat Joe Hart akan termotivasi untuk terus tampil bagus di bawah mistar gawang. Ini karena ambisi besar City memborong gelar juara di Inggris dan naik kelas di Eropa.
Pellegrini—dengan sebutan bergengsi, Insinyur—akan mengerahkan segala kemampuannya pada musim ini atau menghadapi bahaya: dipecat—sebuah preseden buruk belakangan ini di alam liga profesional yang semakin bersifat industri.
GUARDIAN | INDEPENDENT | MAILONLINE| HARI PRASETYO