TEMPO.CO, Jakarta - Kekalahan dua kali berturut-turut yang dialami tim nasional sepak bola usia di bawah 19 tahun (timnas U-19) dalam turnamen Piala Hassanal Bolkiah 2014 di Brunei Darussalam menimbulkan kekecewaan di tengah masyarakat.
Namun, mantan pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengatakan masyarakat harus merespons kekalahan timnas U-19 ini dengan bijak. “Perlu diingat bahwa lawan-lawan timnas U-19 di Myanmar adalah tim dengan usia lebih senior,” ujarnya. “Menghadapi tim dengan pemain-pemain yang lebih senior tidaklah mudah.”
Menurut Rahmad, perbedaan usia memang berpengaruh dalam sebuah permainan. “Contohnya, struktur otot mereka berbeda. Ini berpengaruh,” katanya. “Jadi, kekalahan yang mereka alami bukan berarti permainan mereka jelek.”
Rahmad mengatakan timnas U-19 harus mengambil manfaat dari kekalahan ini. “Ini proses yang baik untuk dilalui,” ujarnya. “Kualitas sebuah tim akan terlihat dengan bagaimana mereka mengatasi kekalahan.”
Penampilan puncak sebuah tim, kata Rahmad, dicapai ketika turnamen utama berlangsung. Dalam hal ini, Piala AFC U-19 yang akan diikuti timnas U-19. “Dalam proses uji coba menuju turnamen itu, sebuah tim akan mengalami baik kemenangan maupun kekalahan,” ujarnya. “Menurut saya, timnas U-19 masih on the track.”
BACA JUGA:
Herrera: Chicharito Memang Harus Pergi dari MU