TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Hassanal Bolkiah Trophy memberikan banyak arti bagi pelatih tim nasional Indonesia usia di bawah 19 tahun, Indra Sjafri. Pelatih asal Sumatera Barat ini mengaku mendapatkan pelajaran berharga kala anak asuhnya bermain di Brunei Darussalam.
"Syukur alhamdulillah, akhirnya kami bisa meraih kemenangan dan anak-anak bisa mencetak gol," katanya, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: Lusa, BTN Evaluasi Timnas U-19.)
Menurut dia, kemenangan itu amat penting untuk mengangkat moral Evan Dimas cs yang menelan tiga kekalahan pada laga sebelumnya. Indra menyatakan, pada tiga pertandingan terakhir, para pemain tidak bermain optimal dan harus menelan kekalahan.
"Kami mendapatkan banyak hal di turnamen ini, terutama mental bertanding para pemain," ujarnya.
Para pemain, dia melanjutkan, sedang belajar bagaimana menghadapi situasi yang penuh dengan tekanan. Rangkaian tiga kekalahan kemarin mengajarkan anak asuhnya bagaimana mestinya keluar dari tekanan dan bangkit pada laga berikutnya.
"Dari 35 laga, kami belum terkalahkan ketika uji coba di Indonesia," ucap Indra.
Bermain lima pertandingan pada fase grup B, timnas U-19 menelan tiga kekalahan, satu kemenangan, dan sekali imbang. Evan Dimas cs kalah dari Brunei Darussalam (0-3), Vietnam (1-3), dan Kamboja (1-2). Hasil imbang tanpa gol didapat ketika bertemu Malaysia dan satu kali kemenangan diperoleh dari Singapura (6-0).
Lebih lanjut, Indra menyatakan, sebagai seseorang yang baru memegang kursi kepelatihan, persoalan kalah dan menang adalah hal yang wajar. Ia memilih untuk melihat ke depan dan segera membenahi permainan.
"Mohon maaf kepada seluruh pendukung Indonesia di Brunei Darussalam. Kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata pelatih 51 tahun ini.
BRUNEI TIMES | ADITYA BUDIMAN
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?