TEMPO.CO, Jakarta - Fernando Torres seperti tumpul saat menampilkan aksi keduanya di Vicente Calderon, markas Atletico de Madrid, Kamis dinihari lalu. Dalam laga melawan musuh sekota Real Madrid itu, pemain berjulukan El Nino tersebut bahkan digantikan Koke pada menit ke-59.
Namun laga Copa del Rey yang dimenangi Atletico 2-0 itu dianggap sebagai penyesuaian diri Torres, yang sudah delapan tahun tak bermain di Atletico. Pemain yang habis bertualang di Liverpool, Chelsea, dan Milan itu diyakini akan mampu tampil lebih baik saat timnya dijamu Barcelona dalam laga lanjutan La Liga Spanyol, Senin dinihari nanti, 12 Januari 2014. (Baca: Torres Puas Menang di Laga Perdana)
"Dia kuat dan cepat, tapi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan rekan setimnya," ucap Diego Simeone, pelatih Atletico.
Torres punya potensi untuk membuat ledakan di Camp Nou. Pada masa bakti pertamanya di Atletico, ia seperti pembunuh bagi Blaugrana—julukan Barcelona. Dia menjadi pemain yang paling banyak merobek gawang Barca dengan mengemas tujuh gol, mengalahkan bintang Madrid, Cristiano Ronaldo, yang baru enam gol.
Ada dua laga yang membuat klub Messi dan kawan-kawan bertekuk di hadapan El Nino, yakni saat Torres memborong dua gol tanpa balas pada satu dekade lalu di Camp Nou. Begitu pula saat membabat dua gol ketika Atletico menang 3-1 atas Barca setahun setelahnya. (Baca: Demam Torres di Atletico, Kaus Nomor 19 Diserbu)
Namun wajah angker Atletico pupus seiring dengan hijrahnya sang bintang ke Liverpool pada 2007. Dalam 44 kali duel tim, Barcelona memetik 19 kemenangan, 14 kali kalah, serta sisanya berakhir imbang. Bahkan sepanjang empat musim La Liga, Atletico tak mengecap kemenangan atas pasukan Luis Enrique tersebut.
Kini mereka bertemu lagi dalam suasana yang cukup panas lantaran sama-sama menunggu waktu untuk menerkam posisi Real Madrid di puncak klasemen La Liga. Atletico dan Barcelona sama-sama mengantongi 38 poin, selisih satu angka dengan Madrid. Namun Barcelona memiliki selisih gol yang lebih baik (33) dibanding Atletico (19), sehingga posisi Barca lebih tinggi dalam klasemen.
Simeone menegaskan, tiga kali kemenangan beruntun dalam laga terakhir menunjukkan timnya berada pada performa yang tinggi untuk mempertahankan gelar juara La Liga yang diraihnya pada musim lalu. Ia menegaskan, Torres adalah kunci melawan Barca."Dia memberikan kepemimpinan dan tenaga yang luar biasa bagi tim," kata dia.
Selanjutnya: Atletico Berpeluang Menang Karena Barca Tengah Krisis