TEMPO.CO, Jakarta - Jafri Sastra mengaku kaget dengan pemberhentiannya sebagai pelatih Semen padang. "Mendadak saja. Dipanggil pukul satu, langsung disampaikan begitu," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Januari 2015.
Namun Jafri mengaku, sebagai pelatih profesional, dia menerima apa pun keputusan manajemen. "Harus siap. Penilaiannya kita serahkan ke manajemen," ujarnya. Jafri enggan menyebutkan alasan pemberhentiannya. "Tanya ke manajemen saja, ya."
Jafri dipecat setelah Semen Padang gagal melaju ke babak semifinal Piala Surya Citra Media. Tim ini mengalami kekelahan dalam tiga pertandingan di babak penyisihan. (Baca: Semen Padang Pecat Pelatih Jafri Sastra)
Pada turnamen pramusim Piala Wali Kota Padang, Jafri juga gagal. Semen Padang hanya mampu berada di posisi ketiga.
Jika alasannya karena gagal dalam turnamen pramusim, ujar Jafri, pelatih Mitra Kukar dan Persipura harusnya juga dipecat. "MU juga pernah gagal di pramusim, tapi pelatihnya tidak dipecat," tuturnya.
Jafri mengaku tidak ada peringatan sebelumnya. Apalagi mereka hanya bermain di pramusim. "Mana ada pelatih di-warning di pramusim," ujarnya. Namun, kata Jafri, itu hak manajemen.
Setelah dipecat, Jafri pulang kampung ke Kota Payakumbuh untuk beberapa hari. "Cooling down dulu di kampung, biar yang menilai pencinta sejati Semen Padang," katanya.
Direktur Teknik Semen Padang Asdian mengaku manajemen sepakat tidak melanjutkan kontrak Jafri Sastra sebagai pelatih. Sebab, mereka ingin memberikan warna baru dalam tim. "Kami ingin memiliki gaya dan warna permainan yang berbeda pada musim depan," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain
Dua Karakter Van Gaal Saat Melatih MU
Valdes Mulai Incar Posisi Kiper Utama MU?
Hamil Lagi, Istri Peter Crouch Rajin Yoga
Di Jakarta, Pires Bicara Kehebatan Arsenal 2004