TEMPO.CO, Parma - Klub Italia, Parma, semakin terpuruk. Persoalan krisis keuangan belum beres, masalah baru muncul. Presiden Parma Giampietro Manenti ditangkap polisi karena diduga melakukan penggelapan dan pencucian uang.
Manenti membeli klub Italia yang ketika itu berada di dasar klasemen Seri A pada Februari 2015 dari Rezart Taci. Ketika itu ia berjanji akan melunasi semua utang-utang klub, termasuk pembayaran gaji pemain dan staf. Namun ternyata janji itu palsu.
Seperti dikutip dari Football Italia, Manenti ditangkap polisi bersama 21 orang lainnya pada Rabu pagi, 18 Maret 2015. Ia dituduh menggelapkan dan mencuci uang saat membeli Parma.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan pengurus Liga Italia belum mengeluarkan pernyataan terkait dengan penangkapan itu.
Kapten Parma, Alessandro Lucarelli, menjawab pertanyaan wartawan La Repubblica tanpa basa-basi ihwal penangkapan Manenti. "Saya merasa tidak enak, ada keinginan untuk menutup semuanya," ujarnya kepada La Repubblica.
"Ini sudah berubah menjadi sebuah lelucon menjijikkan. Sudah sulit untuk turun ke lapangan beberapa waktu dari sekarang, dan sekarang kami masih membicarakan kesengsaraan," ujar Lucarelli.
FOOTBALL ITALIA | RINA W.