TEMPO.CO, Wina – Kandidat Presiden FIFA, yang merupakan inkumben, Sepp Blatter, menampik ajakan kandidat lainnya untuk berdebat langsung di televisi. Padahal dua stasiun televisi, yakni Sky Sports dan BBC, sudah siap menayangkannya secara langsung.
Jangankan berdebat, menghadiri penutupan Kongres UEFA yang diselenggarakan besok, Selasa, 24 Maret 2015, di Wina, Blatter pun menggelengkan kepala. Padahal 54 asosiasi anggota UEFA adalah calon pemilih Presiden FIFA.
"Biarkan mereka berpendapat sendiri apakah (tindakan Blatter) itu kurang menghormati atau tidak," kata Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino dalam konferensi pers di Wina, Austria, di sela kongres ke-39 UEFA.
Mengenai penolakannya itu, Infantino pun enggan berkomentar lebih lanjut. "Blatter sudah membuat semua dengan jelas. Bahwa dia tidak berkampanye dan merasa tidak perlu berkampanye," kata Infantino.
Hingga saat ini ada empat calon yang akan bertarung merebut posisi orang nomor satu di dunia sepak bola itu. Mereka adalah Sepp Blatter sebagai inkumben, Luis Figo (mantan pemain tim nasional Portugal), Michael van Praag (Ketua Federasi Sepak Bola Belanda), dan Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania.
Meski dua pesaing Blatter berasal dari Eropa, satu mantan pemain dan satu ketua asosiasi anggota UEFA, Infantino memastikan UEFA tidak mendukung siapa pun. "UEFA tidak ada di belakang salah satu kandidat," ujarnya. "UEFA tidak ada urusan dengan para calon.”UEFA menyatakan tak mendukung kandidat tertentu yang akan maju dalam pemilihan Presiden FIFA. Pemilihan Presiden FIFA akan berlangsung pada 29 Mei mendatang di Zurich, Swiss.
Infantino hanya mengulangi apa yang disampaikan Presiden UEFA Michel Platini soal perlunya perubahan atau reformasi di FIFA. "Harus ada demokrasi dan sistem yang lebih terbuka," kata Infantino.
TITO SIANIPAR (WINA, AUSTRIA)