TEMPO.CO, Wina - Federasi sepak bola Eropa, UEFA, yang sudah memiliki jatah 13 negara untuk tampil di Piala Dunia, ternyata masih menginginkan satu tempat lagi untuk negara anggotanya. Total, di masa mendatang, konfederasi ini memiliki jatah 14 negara.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino dalam konferensi pers Konferensi UEFA yang berlangsung di Wina, Austria. Menurut Infantino, permintaan itu bukan tanpa sebab."Lihat saja secara obyektif, 19 tim dari 32 ranking teratas dunia adalah negara-negara Eropa," kata Gianni dalam konferensi pers di Hotel Hilton, Wina, Austria, 23 Maret 2015.
Di Piala Dunia mendatang, di Rusia, pada 2018, UEFA mendapatkan jatah 14 negara. Itu terjadi karena Rusia, sebagai penyelenggara, merupakan anggota UEFA. Namun Gianni meminta agar jatah 14 tim itu terus dipertahankan ke depannya. "Pemenang tiga Piala Dunia terakhir adalah tiga negara Eropa (yang berbeda)," ujar Gianni.Maka, menurut dia, merupakan hal yang wajar meminta satu lagi jatah Eropa dalam turnamen tertinggi sepak bola dunia itu. Prestasi negara-negara Eropa itu, kata Gianni, tak dapat dibantah. Ia bahkan membandingkan turnamen sepak bola Piala Dunia dengan Olimpiade.
"Piala Dunia tidak seperti Olimpiade, di mana yang penting adalah berpartisipasi. Dalam sepak bola, yang penting adalah memenangi pertandingan," kata dia.Baca Juga:
Saat ini, pembagian peserta Piala Dunia berdasarkan zona adalah Eropa 13 slot, Afrika 5 slot, Amerika Latin 4,5 slot, Asia 4,5 slot, Oseania 0,5 slot, dan Amerika Tengah 3,5 slot. Kemudian ditambah satu negara penyelenggara. Pembagian ini bisa saja berubah dalam pertemuan anggota Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei mendatang.
Menurut Gianni, 13 adalah jatah terendah yang mungkin didapat Eropa untuk Piala Dunia 2018. "Saya tidak bisa membayangkan kalau Piala Dunia diikuti kurang dari 13 negara Eropa," kata pria berkepala plontos ini. "Jumlah terendah ini adalah status quo."TITO SIANIPAR (WINA, AUSTRIA)