TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pindah home based dari Bandung ke Kota Bekasi, Persipasi Bandung Raya (sebelumnya Pelita Bandung Raya) langsung melakukan evaluasi sesuai melakoni dua pertandingan Liga Super Indonesia (Liga QNB). Dari dua pertandingan itu, PBR hanya mampu meraih satu poin.
"Waktu jeda karena kompetisi distop sementara, kami pakai evaluasi," kata Manajer PBR, Makmun Adnan, kepada Tempo, Kamis, 16 April 2015. Ia mengaku tidak masalah dengan distopnya sementara kompetisi oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia atau PSSI. "Jadi, kami punya waktu untuk evaluasi agar lebih baik lagi."
Makmun mengatakan, sebagai tim baru yang menginjakkan kaki di Kota Bekasi mereka butuh adaptasi. Antara lain, cuaca yang cukup panas dibanding di Bandung, serta lapangan, baik untuk pertandingan atau latihan. "Sementara kami latihan pakai lapangan Tajimalela di Rawalumbu. Untuk pertandingan resmi di Stadion Patriot," kata dia.
Satu poin PBR diperoleh saat dijamu tuan rumah Sriwijaya FC di Palembang. PBR berhasil menahan imbang 1-1. Adapun, pada pertandingan kedua, PBR ditekuk Persib Bandung pada saat derby Bandung. PBR kalah telak dengan skor 3-3. "Kami akan cari lawan tanding uji coba, untuk mematangkan tim," kata Makmun.
Tim asuhan Dejan Antonic tersebut kini berada di peringkat 15 klasemen sementara dengan perolehan satu poin. Pertandingan berikutnya, masih menunggu keputusan resmi dari PT Liga Indonesia, sebab PSSI selaku otoritas tertinggi sepak bola nasional telah menghentikan sementara kompetisi liga QNB per 12 April 2015.
Penghentian sementara, lantaran terdapat dua tim yang direkomendasikan oleh BOPI bermasalah ihwal legalitasnya. Dua tim itu antara lain, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Adapun Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bakal digelar pada 18 April 2015 nanti di Surabaya.
ADI WARSONO
