TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia terpilih, La Nyalla Mahmud Mattalitti, menanggapi dingin pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menurut La Nyalla, PSSI tidak akan terpengaruh oleh pembekuan yang terhitung sejak 17 April 2015 itu.
"Saya tidak peduli," kata La Nyalla di sela-sela Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu, 18 April 2015. La Nyalla memilih mengabaikan pembekuan itu karena, menurut dia, PSSI berada di bawah FIFA. "Jadi hanya FIFA yang bisa membekukan PSSI."
Untuk menyikapi pembekuan itu, PSSI akan menempuh jalur hukum. Namun, sebelum mengarah ke sana, La Nyalla akan lebih dulu mempelajari pembekuan tersebut. "Kami akan pelajari dulu, baru akan melakukan langkah hukum," ucapnya.
Dalam KLB, La Nyalla terpilih menjadi Ketua Umum PSSI dengan mendapatkan 92 suara atau menang telak atas kandidat lain. Di posisi kedua ada Syarif Bastaman dengan perolehan 14 suara. Sedangkan Benhard Limbong, Subardi, dan Muhammad Zein tidak mendapatkan suara satu pun.
Terpilihnya La Nyalla bersamaan dengan keputusan Menteri Imam Nahrawi membekukan PSSI. Keputusan itu diambil setelah tiga surat teguran tertulis tidak ditanggapi serius oleh PSSI.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani Imam Nahrawi, 17 April 2015, dijelaskan sampai tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran tertulis I, II, dan III, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan serta tidak mematuhi kebijakan pemerintah. Berdasarkan itulah, Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan sanksi administratif dengan tidak mengakui semua kegiatan keolahragaan yang dilakukan PSSI. Keputusan berlaku sejak surat itu ditetapkan.
MOHAMMAD SYARRAFAH