TEMPO.CO, Surabaya - Pelaku penamparan terhadap Komisaris PT Persebaya Indonesia (Persebaya 1927) Saleh Ismail Mukadar, Nurdin Longgari, mengajukan penangguhan penahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Nurdin menampar Saleh saat acara diskusi yang membahas dualisme klub Persebaya Surabaya di studio SBO TV, Surabaya, Kamis malam, 16 April 2015.
"Hari ini kami mengajukan surat penangguhan penahanan," kata kuasa hukum Nurdin, Gazman Ghazali, di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Selasa, 21 April 2015.
Nurdin langsung ditahan setelah menyerahkan diri ke Polda Jawa Timur, Jumat petang, 17 April 2015. Saat itu ia diperiksa sejak pukul 17.15 sampai pukul 22.00. Akhirnya, dia ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang melakukan kekerasan terhadap orang atau barang di muka umum, serta Pasal 167 KUHP tentang Penghasutan.
Menurut Gazman, pengajuan penangguhan penahanan merupakan hak tersangka. Sebagai kuasa hukum, Gazman bersedia menjadi jaminan dengan alasan keluarga tersangka berada di tempat yang jauh. "Saya sendiri sebagai jaminannya," katanya.
Penangguhan penahanan itu, lanjut dia, sifatnya hanya memohon sehingga dikabulkan atau tidak tergantung polisi. Gazman meminta penyidik mempertimbangkan sikap kooperatif kliennya. Buktinya, setelah menampar Saleh dan merusak properti studio SBO TV, Nurdin langsung menyerahkan diri. "Namanya juga memohon," ujarnya.
Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Bonny Djianto mengatakan tetap menerima surat permohonan penangguhan penanganan itu. Namun dirinya tidak bisa memutuskan diterima atau tidak. "Kami terima untuk diproses, keputusannya ada di Pak Direktur (Reserse Kriminal Umum)," kata Bonny.
Sebelumnya, diskusi membahas dualisme Persebaya Surabaya di studio SBO TV berlangsung ricuh karena Saleh dipukul pada bagian pelipisnya oleh Nurdin. Pelaku juga mengintimidasi pembawa acara agar menutup diskusi yang disiarkan secara langsung itu. Karena situasi tidak kondusif acara pun akhirnya distop meski belum tuntas.
MOHAMMAD SYARRAFAH