TEMPO.CO, Jakarta - Mafia ternyata sudah menguasai dunia sepak bola Indonesia. Praktek ini dibongkar para aktivis dengan melaporkan skandal kekalahan tim nasional selama beberapa kali pertandingan. Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Jakarta M. Isnur membawa rekaman antara bandar dan pengatur skor yang dijalankan secara sistematis. Ia mengklaim praktek ini terjadi sejak 15 tahun terakhir.
"Kami buka rekaman antara bandar dengan para pengatur skor di pertandingan," kata M. Isnur kepada Tempo, Selasa, 16 Juni 2015. Laporan itu juga dibawa Isnur ke Bareskrim Mabes Polri. (baca:Heboh Atur Skor PSSI U-23, Ini Transkrip Lengkap Rekamannya)
Menurut Isnur, praktek sogok-menyogok skor terjadi sejak 2000. "Ternyata sepak bola kita parah diatur mafia. Bahkan, sebelum liga dijalankan, sudah ada skenarionya," kata Isnur. Beberapa anggota mafia, kata Isnur, merupakan mantan pelatih dan pemain Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. "Bukan langsung orang PSSI, tapi berkaitan dengan PSSI." ujarnya. (Baca: Warga Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor di SEA Games)
Contoh teranyar adalah pertandingan semifinal SEA Games 2015 yang digelar Sabtu, 13 Juni 2015, tim nasional U-23 kalah 0-5 dari Thailand. Indonesia juga gagal meraih medali perunggu setelah kalah dari Vietnam dengan skor 0-5, kemarin. Isnur menduga praktek suap terjadi di balik kekalahan itu. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)
Isnur menjelaskan dugaan pengaturan skor itu terungkap dari rekaman percakapan antara BS, perantara kaki tangan bandar judi di Indonesia, dengan bandar asal Malaysia yang inisialnya hanya disebut dengan Das. Selama ini BS dikenal sebagai penghubung para bandar di Singapura dan Malaysia dengan para kaki tangannya di Indonesia.
Sehari sebelum pertandingan, menurut Isnur, atau Ahad, 14 Juni 2015, di depan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga serta beberapa anggota tim litigasi pegungkap kasus mafia bola, BS menghubungi bandar asal Malaysia bernama Das dan bertanya, "Apakah pertandingan sepak bola antara Indonesia U23 dengan Vietnam U23 telah diatur?"
Menurut Isnur, bandar itu menyatakan pertandingan Timnas U-23-Vietnam diatur untuk memenangkan Vietnam dengan skor lebih dari 4-0. Pembicaraan itu di-loud speaker dan direkam oleh BS. Saat hari pertandingan, atau Senin, 15 Juni 2015, BS dan tim Kemenpora menyaksikan pertandingan itu di sebuah hotel di kawasan Melawai, Blok-M, Jakarta Selatan. (baca:EKSKLUSIF: Timnas U-23 SEA Games Diduga Mengalah pada Vietnam)
"Kami menyaksikan pertandingan itu. Ternyata pertandingan itu sesuai dengan pernyataan bandar," ujar Isnur. Pada babak pertama Timnas U-23 kalah telak 4-0. Sebelum babak kedua dimulai BS menghubungi kembali bandar itu dan menanyakan berapa skor pada babak kedua pertandingan.
Dalam rekaman tersebut bandar asal Malaysia itu menyatakan bahwa skor pada babak kedua bertambah untuk kemenangan Vietnam. Tepat nyatanya, kata Isnur, pada babak kedua Indonesia kembali kemasukan satu gol dan skor akhir bertambah menjadi 5-0 untuk kemenangan Timnas U-23 Vietnam. (baca: Begini Asal Usul Terbongkarnya Pengaturan Skor Tim U-23)
PUTRI ADITYOWATI