TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum belajar sepak bola ke Sporting Lisbon, Portugal, Martunis adalah anak asuh Sekolah Sepak Bola (SSB) Real Madrid Foundation Banda Aceh. Manager sekolah tersebut menilai pemain berusia 18 tahun itu memiliki potensi.
“Martunis anaknya pendiam, perlu memotivasi lebih banyak. Dia punya potensi,” kata Nyak Amir, Manager SSB Real Madrid Banda Aceh kepada Tempo, Kamis, 9 Juli 2015.
Menurutnya, Martunis sudah belajar di tempatnya sejak sekolah dibuka pada awal 2012. Dia lewat seleksi dan awalnya skillnya belum begitu bagus. Martunis rajin berlatih dan terus mengasah ketrampilannya sambil membentuk postur tubuh.
Baca juga:
Pastikan Kematian Angeline, Margriet Injak Kaki dan...
Pria Sydney Akhirnya Bongkar Peran Putri Margriet
Martunis baru berhenti berlatih, setelah dia berangkat ke Portugal. “Dia anak yang beruntung, hikmah dari tsunami. Jarang sekali anak-anak Indonesia yang bisa menjajal sekolah sepak bola di sana,” kata Nyak Amir.
Manager SSB Real Madrid Banda Aceh itu mengakui saat ini skill Martunis sudah lumayan bagus, juga didukung dengan postur badan yang bagus. “Hanya perlu dukungan dan motivasi yang besar kepadanya, supaya dapat mencapai cita di Portugal.”
Pemain Warta FC, Salman Mardira, menilai Martunis juga punya potensi yang besar. “Dia lumayan mengocek bola, posisinya penyerang sayap kalau bermain bersama kami,” katanya. Warta FC adalah klub sepak bola milik Jurnalis Banda Aceh yang memakai Martunis sebagai pemainnya.
Salman melanjutkan, Martunis juga pendiam dan terkesan pemalu. Dia mengaku selalu mendukungnya saat bertanding di lapangan. “Jarang berbicara, kalau ditanya saja baru dijawab,” ujar penyerang Warta FC yang kerap berduet bersama Martunis.
ADI WARSIDI