Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konferensi Pers FIFA, Blatter Dipermalukan Komedian Inggris

Editor

Hari prasetyo

image-gnews
Sepp Blatter saat menggelar konferensi pers setelah melakukan pertemuan Komite Eksekutif luar biasa di Zurich, Swiss, 30 Mei 2015. FIFA menyatakan akan mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya campur tangan pihak ketiga. REUTERS/Arnd Wiegmann
Sepp Blatter saat menggelar konferensi pers setelah melakukan pertemuan Komite Eksekutif luar biasa di Zurich, Swiss, 30 Mei 2015. FIFA menyatakan akan mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya campur tangan pihak ketiga. REUTERS/Arnd Wiegmann
Iklan

TEMPO.CO, Zurich - Komedian dari Inggris, Simon Brodkin, mempermalukan Presiden FIFA, Sepp Blatter, dalam konferensi pers pemimpin badan sepak bola dunia itu di Zurich, Swiss, hari ini, Senin 20 Juli 2015. Brodkin mengacaukan konferensi pers tersebut dengan tiba-tiba maju ke depan mintar tempat Blatter akan mengadakan konferensi pers.

Dengan mengenakan lencana bendera Korea Utara di saku baju jas yang dikenakannya, Brodkin bertindak seolah-olah seorang pesulat dan tiba-tiba menghaburkan belasan uang dolar Amerika Serikat yang melayang-layang dan beberapa di antaranya mengenai muka Blatter. “Ini untuk Korea Utara 2026,” kata komedian itu sebelum para petugas keamanan meringkusnya dari depan mimbar konferensi pers.

Tindakan mengagetkan dari Brodkin mencuatkan kesan sindiran atas derasnya dugaan praktek korupsi yang dilakukan pengurus FIFA dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia dan kini sejumlah skandal korupsi memaksa Blatter tidak meneruskan jabatannya sebagai presiden FIFA yang kelima kalinya.

Blatter yang segera meninggalkan ruangan kemudian muncul lagi dengan tenang. “Saya mesti meninggalkan ruangan karena harus membersihkan diri dulu (dari uang dolar yang disebar Brodkin),” kata Blatter.

Konferensi pers itu berkaitan dengan persiapan Blatter melepas jabatannya di FIFA. Dan, Badan Sepak Bola Dunia ini mulai berpacu dengan waktu untuk menyiapkan pengganti presiden mereka,  Blatter, yang terkena kasus skandal korupsi. Mereka sudah menyatakan pemilihan presiden FIFA yang baru –untuk menggantikan Blatter yang tak akan meneruskan masa kepemimpinan yang kelima kali- pada 26 Februari 2016.

Pengumuman pemilihan presiden FIFA yang baru pada awal tahun depan tersebut muncul setelah Presiden Badan Sepak Bola Eropa, Michel Platini, semakin mendapatkan dukungan untuk menggantikan Blatter. Para kandidat presiden FIFA yang baru akan diumumkan oleh badan sepak bola dunia ini pada 26 Oktober 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum FIFA mengumumkan soal pemilihan presiden yang baru pada 26 Februari 2016 itu, mantan bintang tim nasional Prancis dan Juventus, Platini, 60 tahun, yang kini menjabat presiden Asosiasi Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA), menurut kantot berita BBC, telah diminta oleh mayoritas para pemimpin badan sepak bola dunia untuk mencalonkan diri sebagai presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang baru.

Platini dikabarkan telah memiliki jaminan dukungan dari konfederasinya sendiri UEFA, Asia, Amerika Selatan, dan Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Tapi, Platini belum memustuskan apakah ia menerima dukungan dan memustukan mencalonkan diri untuk menjadi presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter. Adapun Blatter, bos FIFA sekarang, mengatakan pada 2 Juni 2015 bila ia akan mengundurkan diri dan menyerukan reformasi perbaikan manajemen di badan sepak bola dunia itu.

Blatter, pria asal Swiss berusia 79 tahun, terpilih sebagai presiden FIFA kelima kalinya pada Kongrers FIFA di markasnya, Zurich, Swiss, pada 29 Mei 2015. Tapi, 4 hari kemudian, Blatter mengumumkan niatnya untuk melepas jabatannya setelah terjadi penyelidikan dua kasus korupsi di organisasi yang dipimpinnya itu. Mantan kandidat presiden FIFA, Pangeran Ali bin al-Hussein, yang kalah dari Blatter pada pemilihan Mei 2015, meminta Blatten untuk segera melepaskan jabatannya. "Rencana pengunduran diri Presiden Blatter tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Ia harus pergi sekarang,” kata Alin bin Al-Hussein.

"Ia tidak boleh diijinkan untuk merencanakan siapa penggantinya dan mengatur proses seleksi. Pemimpin sementara yang independen harus ditunjuk untuk mengatur proses seleksi dan melakukan reformasi seperti yang sudah didiskusikan dalam pemilihan,” Alin bin Al-Hussein melanjutkan.

DAILY MAIL | GUARDIAN | BBC | FIFA | HARI PRASETYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

21 Desember 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. REUTERS
Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

Sepp Blatter mengatakan telah mencoba mengendalikan bisnis tetapi telah berulang kali gagal.


Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

12 November 2022

Seorang pria berdiri di samping patung Piala Dunia di kawasan Stadion Lusail di Lusail, Qatar, 10 November 2022.  Stadion Lusail memiliki kapasitas mencapai 80 ribu penonton. Lokasi stadion tersebut berada di Utara Doha, Qatar. REUTERS/Marko Djurica
Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

The Guardian merilis laporan adanya dugaan suap kepada para pejabat FIFA untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.


Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

9 November 2022

Stadion Lusail akan menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Desainnya mencerminkan mangkuk kerajinan tangan yang ditemukan di seluruh dunia Arab dan Islam selama kebangkitan peradaban. Stadion ini berkapasitas 80.000 kursi. Qatar2022.qa
Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan seharusnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Amerika Serikat.


Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

19 Oktober 2022

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022. Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat untuk melakukan transformasi menyeluruh sepak bola Indonesia serta memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan FIFA. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi bicarakan persepakbolaan nasional setelah Tragedi Kanjuruhan. Ini profil Presiden FIFA.


Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Presiden FIFA Sepp Blatter dilempari uang pecahan dolar A.S. oleh komedian Lee Nelson saat konferensi pers di markas FIFA, Zurich, Swis, 20 Juli 2015. Tahun 2015 diwarnai dengan berbagai peristiwa olahraga dunia yang tak terlupakan.  REUTERS/Arnd Wiegmann
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.


FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

22 Desember 2020

Sepp Blatter. AP/Matthias Schrader
FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

Badan sepak bola dunia atau FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan kriminal terhadap mantan presidennya, Sepp Blatter.


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

3 Mei 2020

Sepp Blatter. AP/Matthias Schrader
FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA mendesak Kejaksaan Agung Swiss melanjutkan proses penyelidikannya terhadap kasus pelanggaran hukum Sepp Blatter.


Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, mengajak dua putrinya untuk mencium trofi Piala Dunia yang telah diraih timnya setelah mengalahkan Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, 15 Juli. (AP Photo/Matthias Schrader)
Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.