TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi dikritik politisi oposisi dari Uni du Peuple Gabonais (UPG) Gabon akibat mengenakan kaus, celana jeans robek, dan tidak bercukur ketika mengunjungi negara itu. Messi mengunjungi Port Gentil, Gabon, untuk menghadiri prosesi peletakan batu pertama di stadion tuan rumah Piala Afrika 2017 sekaligus bertemu dengan Presiden Ali Bongo Ondimba.
"Messi tiba di Gabon seperti akan pergi ke kebun binatang: kotor, tanpa bercukur, dan menaruh tangannya di saku seperti sedang mencari kacang," demikian peryataan resmi UPG dilansir dari media olahraga internasional Spanyol, AS, Kamis. "Ketika Anda dipanggil Lionel Messi dan Anda seorang multi-miliarder, Anda tidak pantas untuk menampilkan diri ke hadapan pejabat negara dengan tangan berada di saku celana pendek yang robek dan lusuh."
Dalam pernyatannya, UPG juga menilai tingkah Messi itu mencerminkan kurangnya rasa hormat. "Gabon bukan kebun binatang. Kami tidak tahu tujuan orang Argentina itu ke Gabon, tapi setidaknya kami punya hak mengecam kelalaian dan kurangnya penghormatan terhadap standar dan prinsip-prinsip ini. Kami tidak nyaman dengan sikap dan pakaian Messi."
Di sisi lain, Messi menyangkal kedatangannya ke Gabon karena akan menerima bayaran 3,5 juta euro. Kabar soal uang itu pertama kali diwartakan France Football. Menurut media El Mundo Deportivo, Messi meminta France Football meralat beritanya dengan mengatakan bahwa Messi belum dibayar atas kunjungan itu.
ANTARA