TEMPO.CO, Liverpool - Di Hotel Hope Street, Christian Benteke memulai sebuah perjalanan baru. Di hotel bintang empat itu, pemain Belgia tersebut menginap untuk menjalani semua proses kepindahannya ke Liverpool: melakukan tes medis dan diakhiri dengan meneken surat kontrak kerjanya sebagai pemain baru di Anfield.
Benteke tak datang sendirian. Ia pun memboyong anak dan pacarnya ke sana. Dailymail memajang foto keduanya saat memasuki hotel tersebut. Bukan tanpa alasan ternyata. Pemain berumur 24 tahun itu berharap anaknya bisa menjadi saksi bagi sebuah cita-cita yang ingin ia wujudkan bersama klub barunya tersebut.
Bagi Benteke, bergantinya baju yang dikenakan pada musim depan merupakan bagian dari upayanya meraih gelar juara. “Sehingga kelak bisa diceritakan kepada anak saya tentang apa yang telah saya lakukan,” katanya.
Rabu 22 Juli 2015, setelah menempuh tarik-ulur yang panjang, Benteke resmi menjadi pemain Liverpool. Klub yang diasuh Brendan Rodgers ini berhasil mendapatkannya setelah mengalahkan pesaingnya, Manchester United, yang juga menginginkan sang pemain.
Negosiasi sempat macet. Kedua klub bertahan pada angka yang sama-sama tidak disepakati. Namun akhirnya The Reds mengambil jalan akhir, yakni mengaktifkan klausul rilisnya, dengan nilai mencapai 32,5 juta pound sterling. Manchester United menyerah. Louis van Gaal terpaksa gigit jari.
Tak aneh bila Benteke diperebutkan. Ia memang istimewa. Benteke adalah salah satu striker ganas di Liga Primer. Aksinya di Aston Villa sejak 2012 telah membuat banyak klub ketakutan. Ia berhasil mencetak 49 gol dalam 100 laga. Penampilannya sempat menurun ketika disergap cedera. Namun, pada musim lalu, ia kembali tampil luar biasa.
Kehadirannya di Liverpool diharapkan bisa menambah daya gebrak klub itu. Selain dia, Rodgers kini memiliki sepasang penyerang baru yang menjanjikan, yakni Danny Ings, yang didapatkan dari Burnley, dan pemain Brasil, Roberto Firmino, yang dibeli dari Hoffenheim, Jerman, dengan harga 29 juta pound sterling. Lini depan Liverpool memang menjadi masalah. Sejak ditinggal Luis Suarez pada awal musim lalu, The Reds benar-benar kehilangan daya gebraknya.
Keadaan itu dipersulit oleh cedera panjang yang dialami Daniel Sturridge. Mario Balotelli, yang semula diplot sebagai mesin gol, malah melempem. Beruntung, mereka punya Raheem Sterling. Namun pemain bintang itu hengkang ke Manchester City. Benteke diyakini Rodgers bisa menjadi solusi. "Sudah jelas bahwa kami membutuhkan lebih banyak gol,” kata dia.
Paul Lambert, bekas pelatih Aston Villa yang mendatangkan Benteke, yakin Liverpool tak akan rugi mendapatkannya. “Ia akan mencetak gol dengan cara apa pun. Jika Anda melihat penampilannya, terutama pada musim pertama, ia sangat fenomenal. Ia berada di belakang Ronaldo dan Messi dalam rasio mencetak gol. Ia adalah satu dari penyerang terbaik yang ada saat ini,” katanya.
Namun pesimisme bukannya tidak ada. Bekas pemain Liverpool, Jamie Carragher, malah ragu Benteke bisa beradaptasi dengan permainan Liverpool. Masalahnya, klub tersebut, menurut dia, lebih membutuhkan pemain yang kreatif, bukan target man semata. “Brendan menginginkan sebuah permainan melalui kerja sama tim ketimbang memberikan umpan kepada seorang pemain dari sisi kiri-kanan lapangan,” tutur Carragher.
Menurut Carragher, profil Benteke lebih cocok untuk klub seperti Chelsea dan bisa sesuai dengan filosofi permainan Jose Mourinho. “Tapi saya khawatir ia tidak akan cocok dengan gaya permainan Rodgers.”
Carra—panggilan akrab Carragher—khawatir pembelian yang tidak murah ini akan mengulangi kehadiran Andy Carrol, yang dibeli dari Newcastle. Itu sebabnya, menurut Carra, kedatangan Benteke tidak terlalu disambut dengan gegap-gempita oleh para pendukung klub itu. Hal ini berbeda dengan Roberto Firmino, yang diyakini memiliki gaya permainan seperti Philippe Coutinho, yang terbukti telah merebut hati The Kops.
Tentu Benteke punya jawaban untuk semua keraguan yang datang kepadanya. Namun ia masih harus bersabar. Pasukan Brendan Rodgers saat ini masih berada di Kuala Lumpur. Ada kemungkinan ia bisa unjuk gigi saat Liverpool melakukan uji coba terakhir menjelang bergulirnya Liga Primer, yakni melawan klub asal Finlandia, HJK Helsinki, dan melawan Swindon pada Agustus mendatang. Di rumput Stadion Olimpiade Helsinki, ia harus membuktikan bahwa pembeliannya tidak keliru.
DAILYMAIL|MIRROR| IRFAN BUDIMAN