TEMPO.CO, Bandung - Pemain Persib, Tony Sucipto, 29 tahun, menunggu dipanggil kembali bergabung dengan klub sepak bola asal Kota Bandung itu. Ia menyatakan selalu siap dipanggil oleh timnya untuk kembali merumput. Menurut Tony, Persib menjadi prioritasnya meski ada tawaran dari klub lain. “Kalau soal keinginan, sih, pasti, ingin sekali bermain,” katanya.
Saat ditemui Tempo pada Senin, 27 Juli 2015, pemain lini belakang itu menyatakan kerinduannya akan sepak bola. Ia menunduk dan mengepalkan tangan sambil duduk di sofa merah ketika ditanya ihwal keinginannya kembali ke lapangan hijau.
Bagi Tony, sepak bola yang telah membesarkan namanya itu bukan lagi sekadar hobi. “Sepak bola sudah menjadi pekerjaan kami,” katanya.
Setelah kontraknya diputus, Tony memang tak mengalami kesulitan. Ia telah menyimpan gaji yang didapatnya selama ini untuk diinvestasikan. Sebab ia sadar tak bisa selamanya menjadi pemain bola. Tony pun membangun sebuah restoran di Bandung.
Ihwal kisruh sepak bola di Tanah Air, ia mengatakan khawatir hal ini akan mematikan pemain muda di Indonesia. "Apalagi liga tidak berjalan."
Bagi Tony, kehadiran pemain muda penting. Pemain seperti Evan Dimas, menurut dia, memiliki talenta luar biasa.
Selain itu, pasar sepak bola Indonesia begitu besar. Kedatangan AS Roma ke Indonesia pada Jumat pekan lalu, kata Tony, membuktikan hal itu. “Sebelum itu pun pasar sepak bola memang sudah menjadi yang terbesar di Asia,” ujarnya.
Dia berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dapat menyelesaikan konflik sepak bola ini.
GAGAH NURJAMAN PUTRA