TEMPO.CO, Jakarta - Mantan striker Chelsea FC Didier Drogba akan bermain untuk klub Kanada Montreal Impact setelah dibeli klub Amerika Serikat Chicago Fire.
Fire mendapatkan tanda tangan mantan pemain tim nasional Pantai Gading. Namun sebelumnya telah diatur kesepakatan bahwa dia akan dilepas lagi dari Impact dengan pertimbangan komersial berupa keuntungan untuk Fire.
Chicago Fire dan Montreal Impact sama-sama berkompetisi di Major League Soccer (MLS) yang memang diikuti sejumlah klub dari AS dan Kanada.
Spekulasi tentang ke mana Drogba bakal berlabuh mengemuka setelah pemain berusia 37 tahun itu meninggalkan Stadion Stamford Bridge, markas Chelsea, pada akhir musim 2014-2015. Dia mengungkapkan minatnya untuk mengenakan jersey klub MLS.
Manajemen Fire mengakui bahwa pembelian Drodga dan langsung melepasnya ke Impact memang didasari pertimbangan keuangan. Fire telah menyelesaikan proses transfer pemain Brasil, Gilberto Oliveira Souza Junior, dari Toronto FC.
“Sehubungan dengan perdagangan (membeli lantas menjual Drogba), kami merasa bahwa ini merupakan langkah terbaik bagi klub kami,” demikian pernyataan pelatih Fire Frank Yallop juga juga direktur klub tersebut.
Dia mengakui bahwa Fire telah menerima jumlah dana yang signifikan dari Montreal Impact yang memungkinkan Fire untuk leluasa mendapatkan pemain baru lainnya dalam jendela transfer musim panas ini ataupun pada masa mendatang.
Secara khusus Yallop menyatakan rasa hormat kepada Drogba atas sikap profesionalnya dan berharap pemain tersebut beruntung di Impact.
Sementara itu, Presiden Montreal Impact Joey Saputo mengungkapkan selamat datang kepada Drogba. Menurut Saputo, dalam perbincangan awal dengan Drogba, tampak kesan kuat bahwa pemain kelahiran Abidjan, Pantai Gading, pada 11 Maret 1978 itu ingin bermain di Montreal.
“Ini merupakan salah satu hari terbesar dalam sejarah klub dan kedatangan Drogba di klub ini akan bermanfaat dari semua aspek,” kata Saputo.
Adam Braz, Direktur Teknik Montreal Impact, berpandangan Drogba telah memperlihatkan kualitasnya yang tinggi sebagai striker di level atas Eropa. “Instingnya di depan gawang, pengalaman dan kepemimpinannya, semua kelengkapan yang akan membantu tim di lapangan.”