TEMPO.CO, West Bromwich - Apakah Raheem Sterling memang pantas memiliki harga transfer 49 juta pound sterling atau sekitar Rp 1 triliun? Tentu saja masih terlalu dini untuk menghakiminya dari pertandingan pertama Manchester City di kandang West Bromwich Albion, Selasa, 11 Agustus 2015, yang berakhir dengan kemenangan City 3-0. Tapi, idealnya, pemain berusia 20 tahun itu mencetak gol dalam debutnya bersama City dalam Liga Primer Inggris.
Sterling, dengan memakai sepatu bola berwarna merah muda, bermain di sayap kiri sebagai gelandang serang. Pemain tim nasional Inggris ini mempunyai peluang mencetak gol sebelum babak pertama berakhir, tapi bola tendangannya yang tidak terlalu keras berhasil ditepis kiper West Brom, Boaz Myhill. Pada babak kedua, Sterling menunjukkan kecepatan larinya yang menakutkan lawan. Tapi, sekali lagi, sebuah bola tendangannya berhasil dihadang oleh Myhill.
Meski demikian, kontribusi perdana Sterling terhadap City, setelah proses kepindahannya dari Liverpool begitu menghebohkan menjelang musim baru 2015/2016 ini dimulai, tetap dianggap penting. Hal itu dinilai minimal oleh rekan-rekan satu tim.
"Raheem memberi kami ketajaman dan kecepatan yang melukai lawan,” kata bek tengah Vincent Kompany, yang mencetak gol ketiga City pada menit ke-59. "Hal itu membuat tim lain berpikir tentang keberadaannya. Itu membuat tim menjadi lebih berbahaya seperti yang kami inginkan. Kami sekarang memiliki banyak cara untuk menakuti lawan,” Kompany, kapten tim City, melanjutkan.
Jika penampilan Sterling dianggap tak terlalu mengecewakan mengingat rekornya sekarang sebagai pemain asal Inggris termahal dalam Liga Primer Inggris, gelandang kawakan dari Pantai Gading, Yaya Toure, menjadi inspirasi kemenangan City yang tampil dominan di West Brom. Toure memborong dua gol kemenangan tim asuhan pelatih Manuel Pellegrini ini pada menit ke-9 dan ke-24.
BBC | GUARDIAN | DAILY MAIL | HARI PRASETYO