TEMPO.CO, Jakarta--Mahaka Sports, promotor Piala Presiden menemui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Siang tadi. Pertemuan di antaranya membahas masalah legalitas yang mendera dua klub peserta turnamen yakni Persebaya Surabaya dan Arema Cronus.
"Kami sampaikan bahwa masalah dua klub ini belum kelar sampai sekarang," kata Noor Aman, Ketua BOPI saat dihubungi seusai pertemuan.
Noor mengatakan syarat menggelar turnamen memang tak serumit menggulirkan kompetisi karena tak perlu regulasi dari badan sepak bola dunia. Namun persoalan tentang legalitas klub tetap menjadi perhatian lembaganya untuk menghitung bermacam resiko jalannya turnamen. "Jangan sampai saat turnamen berjalan, ada proses hukum yang membuat salah satu dari mereka tak bisa main," kata dia.
Arema dan Persebaya didera dualisme kepengurusan. Kasus ini yang membuat mereka dilarang bermain oleh BOPI pada Indonesia Super League April lalu. Pelarangan itulah yang menjadi asal muasal jatuhnya sanksi FIFA terhadap PSSI. Dua klub tersebut kembali berlaga di Piala Presiden, turnamen yang bakal kickoff 30 Agustus.
Noor lantas meminta Mahaka untuk mencari jalan tengah terhadap masalah yang mendera dua klub tersebut. Ia menegaskan BOPI tak ingin persoalan ini kembali menghambat Arema dan Persebaya berlaga, "Kami berniat agar mereka bisa bermain," katanya.
Adapun Hasani Abdulgani, Direktur Utama Mahaka Sports mengatakan masih mengumpulkan sejumlah dokumen klub untuk diserahkan ke BOPI. Ia berjanji akan menyelesaikannya pada Kamis, 20 Agustus.
"Insya Allah semua lengkap," katanya saat dihubungi terpisah. Namun, Hasani tak menjawab ihwal masalah Arema dan Persebaya. Sebelumnya, dia menegaskan kedua klub tersebut tak bermasalah, "Mereka punya akte," ucapnya.
TRI SUHARMAN