Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencalonan Presiden FIFA, Jepang Ogah Dukungan Chung  

image-gnews
Kursi presiden FIFA yang kosong di markas federasi sepakbola dunia tersebut di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Sepp Blatter menyatakan pengunduran dirinya dan kongres luar biasa FIFA akan diadakan pada Mei 2016 di Meksiko City. Ennio Leanza/Keystone via AP
Kursi presiden FIFA yang kosong di markas federasi sepakbola dunia tersebut di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Sepp Blatter menyatakan pengunduran dirinya dan kongres luar biasa FIFA akan diadakan pada Mei 2016 di Meksiko City. Ennio Leanza/Keystone via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat presiden FIFA Chung Mong Joon tidak dapat mengandalkan dukungan dari negara tetangganya Jepang, demikian dikatakan anggota komite eksekutif FIFA Kozo Tashima kepada Reuters pada Selasa.

Tashima mengatakan dirinya senang teman baiknya Chung akan mengikuti pencalonan presiden FIFA, namun memberi indikasi bahwa Jepang justru akan memilih Michel Platini untuk memimpin badan sepak bola dunia itu pada 26 Februari.

"Tentu saja sebagai (negara yang berada di) wilayah yang sama, kami bangga bisa memiliki kandidat untuk (presiden) FIFA," kata ofisial Jepang itu kepada Reuters pada Selasa di sela-sela konferensi Konfederasi Sepak Bola Asia.

"Kami belum memutuskan akan memilih siapa, kami harus mempertimbangkan semua kandidat dan manifesto, apa yang ia lakukan, apa yang telah ia kerjakan."

Presiden AFC Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa pada pekan lalu mendeklarasikan dukungannya terhadap Platini. Sekitar 30 sampai 35 negara dari 46 anggota AFC secara tradisional serempak memilih di mana Salman, dan Tashima mengatakan bahwa selalu penting bagi Jepang, salah satu anggota termakmur di wilayah ini, untuk dapat bersatu dengan anggota-anggota konfederasi lainnya dalam memilih para pemimpin.

Chung, mantan wakil presiden FIFA, meluncurkan upaya pencalonannya untuk menggantikan Sepp Blatter pada Senin di Paris, kandang presiden UEFA Platini.

Platini yang berasal dari Prancis difavoritkan untuk memenangi pemilihan dan akan mengambil alih kepemimpinan pada badan yang sedang terkena skandal ini.

"Kami semestinya mendiskusikannya dengan AFC. Sheikh Salman telah merekomendasikan Michel Platini," kata mantan pemain internasional Jepang Tashima kepada Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"AFC memilih untuk mendukung Blatter pada pemilihan terakhir untuk melawan teman baik kami Pangeran Ali sebagai kandidat," tambahnya, mengacu pada pemilihan presiden FIFA pada Mei, di mana pria asal Swiss itu mengalahkan Pangeran Yordania Ali bin Al Hussein setelah mendapat dukungan dari Salman.

Mantan pemain Brazil Zico, mantan gelandang Trinidad dan Tobago David Nakhil, dan ketua Asosiasi Sepak Bola Liberia Musa Bility juga telah menyampaikan niat mereka untuk bertarung pada pemilihan, sedangkan Ali dan Tokyo Sexwale asal Afrika Selatan mempertimbangkan untuk ambil bagian.

Tashima mengatakan penting bagi siapapun yang memenangi pemilihan untuk melakukan perubahan-perubahan besar dalam menjalankan olahraga ini, atau organisasi itu tidak memiliki masa depan.

Ia mengatakan dirinya tidak mau lagi mendengar rencana-rencana untuk menghapiskan komite eksekutif dari Domenico Scala, ketua independen Komite Audit dan Penyesuaian FIFA.

Para jaksa penuntut AS menahan sembilan ofisial sepak bola, sebagian besar memiliki posisi di FIFA, dan lima eksekutif perusahaan pemasaran dan penyiaran, pada Mei dengan tuduhan pencucian uang, penyuapan, dan penipuan.

Blatter terpilih kembali untuk masa jabatan kelima sebagai presiden FIFA pada 29 Mei, namun empat hari kemudian mengatakan bahwa ia akan menyerahkan mandatnya di tengah krisis terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah badan ini.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Presiden FIFA Sepp Blatter dilempari uang pecahan dolar A.S. oleh komedian Lee Nelson saat konferensi pers di markas FIFA, Zurich, Swis, 20 Juli 2015. Tahun 2015 diwarnai dengan berbagai peristiwa olahraga dunia yang tak terlupakan.  REUTERS/Arnd Wiegmann
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, mengajak dua putrinya untuk mencium trofi Piala Dunia yang telah diraih timnya setelah mengalahkan Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, 15 Juli. (AP Photo/Matthias Schrader)
Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Sepp Blatter berjalan meninggalkan ruang jumpa pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Blatter mundur setelah badan sepak bola dunia tersebut diguncang skandal korupsi. VALERIANO DI DOMENICO/AFP/Getty Images
Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Suasana stadion Internasional Khalifa di  Doha, Qatar, 18 Mei 2017. REUTERS/Ibraheem Al Omari/File Photo
Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.


Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Pemain Inggris, Jesse Lingard, mencetak gol ke gawang Belanda dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018, 23 Maret 2018. REUTERS/Michael Kooren
Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.


Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Diego Armando Maradona (kedua kanan) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino berfoto bersama usai mengikuti turnamen FIFA Legends menjelang upacara penghargaan FIFA di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.


FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

Aksi demo warga Chehnya saat memberikan dukungan untuk pemimpin mereka, Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Grozny, Chechnya, 22 Januari 2016. Dok
FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.


Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Pemain timnas Jepang, Yuya Osako berebut bola dengan pemain timnas Arab Saudi, Osama Hawsawi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Saitama Stadium, Jepang, 15 November 2016. Dengan kemenangan ini, Jepang sementara menempel Arab Saudi di puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 10 poin. REUTERS/Toru Hanai
Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.