TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Inter Milan, Erick Thohir, mengatakan penjualan Mateo Kovacic bukanlah hal yang mudah. Ada risiko yang harus dia hadapi.
Di linimasa Twitter-nya, 16 Agustus 2015, penulis The Guardian, Marcus Christenson menulis bahwa Kovacic dibeli klub Real Madrid dari Inter Milan dengan harga 32 juta euro (Rp 491 miliar).
Pembelian Kovacic juga telah diumumkan Madrid, 18 Agustus 2015. Mereka mengatakan gelandang asal Kroasia itu telah menandatangani kontrak dengan jangka waktu enam tahun. Tapi, Madrid belum memberi keterangan resmi soal nilai transfernya.
Usai menghadiri acara diskusi olahraga yang diadakan Detik Sport di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015, Erick ditanya seorang jurnalis Indonesia apakah penjualan Kovacic tidak membuatnya takut kehilangan seorang pemain potensial, seperti yang pernah dialami Inter saat melepas Andrea Pirlo ke AC Milan. Di klub rival Inter itu, penampilan Pirlo justru bersinar.
"Risiko itu ada,” kata Erick. “Tidak hanya Pirlo, (Philippe) Coutinho juga. Itu terjadi. Itu realita. Tapi perlu dilihat juga: kalau Coutinho atau Pirlo bertahan, apakah bisa bermain seperti itu? Kita juga enggak tahu. Itu tergantung sistem dan strategi masing-masing pelatih.”
Menurut Thohir, kendati sulit, klubnya tetap harus menjual Kovacic. Sebab, dia harus mematuhi norma Financial Fair Play yang dibuat UEFA (Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa).
“Salah satu aspek financial fair play adalah klub itu harus punya dana yang kuat. Pembelian pemain Inter ini sejak musim dingin luar biasa,” Erick menjelaskan. “Harus ada keseimbangan. Makanya, kami harus melepas Kovacic, sekalipun itu berat—juga (Xherdan) Shaqiri, yang ternyata tidak sesuai dengan strategi Mancini.”
Erick juga menegaskan dia optmistis dengan semua langkah yang diambil klubnya. “Roberto Mancini adalah pelatih yang terbaik buat inter. Rekam jejaknya juga bagus,” ujarnya.
GADI MAKITAN