TEMPO.CO, Balikpapan - Persiba Balikpapan meminta pemainnya mampu mengkontrol emosi saat menjalani turnamen Piala Presiden.
Penyelenggara Mahaka Entertaiment & Sport menyiapkan sanksi tegas bagi siapapun yang menyalahi jiwa sportifitas dalam turnamen yang digagas Menteri Pemuda dan Olahraga ini.
“Sudah kami sampaikan pada seluruh pemain. Kerugiannya, mereka tidak bisa main seterusnya di Piala Presiden,” kata Pelatih Persiba, Eduard Tjong, Selasa, 1 September 2015.
Eduard mengatakan penyelenggara dan masing masing tim sepakat melaksanakan aturan ini secara tegas. Sanksi bisa berupa pembatalan kontrak hingga denda yang mencapai Rp 100 juta pada pemain yang melanggarnya.
Eduard sangat setuju dalam penerapan sanksi tegas ini untuk melatih disiplin dan sportifitas pemain sepak bola tanah air.
Eduard juga enggan mengambil resiko dengan meletakkan pemain yang sudah terlihat emosional di lapangan. “Segera kami tarik dari lapangan bila emosi pada wasit,” ujarnya.
Menurut Eduard hal tersebut terpaksa dilakukan agar perilaku negatif pemain tidak berdampak buruk pada kelangsungan tim secara keseluruhan. Eduard memastikan permainan tim menjadi prioritas utama agar mampu melewati turnamen Piala Presiden.
“Kalau hanya sekadar protes tidak masalah, tapi kalau sampai pukul itu yang harus kita hindari dan kita ingatkan pemain,” ujar Eduard. Ia hanya meminta tim bermain secara biasa serta tidak terlalu terpengaruh dengan aturan tegas ini.
SG WIBISONO