TEMPO.CO, Liverpool - Kekalahan 3-1 atas Everton, Sabtu malam lalu, 12 September 2015, diakui Jose Mourinho sebagai hasil terburuk sepanjang karier kepelatihannya.
“Ini benar-benar di luar kendali,” katanya. “Kini kami harus berlatih lebih keras sampai hasil yang baik datang.”
Dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris di Goodison Park itu, Steven Naismith dari Everton mencetak hat-trick. Sedangkan Chelsea hanya mampu membuat satu gol melalui Nemanja Matic.
Lembaga penyaji statistik sepak bola, OPTA, mencatat Chelsea menguasai 62 persen penguasaan bola dan menciptakan 15 peluang, sedangkan Everton hanya menciptakan 14 peluang.
Dari statistik ini, bisa dilihat bahwa Chelsea sejatinya tidak bermain terlalu buruk. Persoalan terletak pada efektivitas serangan mereka.
Bayangkan saja, dari 15 peluang yang mereka ciptakan, hanya dua yang mengarah tepat ke gawang Everton. Bandingkan dengan Everton, yang nyaris menjebol gawang Chelsea sembilan kali dari 14 peluang mereka.
Kekalahan dari Everton ini menjadi yang ketiga bagi Chelsea dalam lima pertandingan Liga Primer. Ini jelas sangat buruk. Apalagi, dalam lima laga tersebut, mereka sudah kebobolan 12 gol.
Catatan buruk ini membuat The Blues—julukan Chelsea—terperosok ke peringkat ke-16 klasemen dengan empat poin.
BBC SPORTS | MIRROR | ESPN FC | DWI RIYANTO