TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Liverpool Brendan Rodgers mengatakan penyelesaian akhir adalah penyebab utama kegagalan Liverpool memenangi pertandingan Grup B Liga Europa melawan klub Swiss, FC Sion, di Stadion Anfield, Jumat dinihari, 2 Oktober 2015.
Rodgers mengatakan seharusnya Liverpool bisa memetik tiga poin dari pertandingan Liga Europa itu, tapi mereka hanya bisa mendapatkan hasil seri 1-1. Ini berarti Liverpool hanya memenangi satu dari delapan pertandingan terakhir mereka.
"Saya kecewa atas hasil ini," kata Rodgers, sebagaimana dilansir ESPN. "Cerita pertandingan ini sudah jelas. Kami mengawali pertandingan dengan baik, memimpin, tapi kemudian membiarkan gol itu terjadi. Kami membuat banyak peluang dan seharusnya menang dengan nyaman. Sayang, kami hanya mendapatkan hasil seri." (Lihat video Jersey Anyar Klub Bola Eropa Musim 2015-2016)
Salah satu pemain yang disoroti Rodgers adalah Divock Origi, pemain Belgia 20 tahun yang baru kembali ke Liverpool setelah semusim dipinjamkan ke klub Prancis, Lille.
Dalam pertandingan melawan Sion dinihari tadi, Origi berkontribusi dalam terjadinya gol Liverpool yang dicetak Adam Lallana pada menit keempat. Adapun gol FC Sion yang menyelamatkan mereka dari kekalahan dicetak Ebenezer Assifuah pada menit ke-17.
"Divock datang dan dia memiliki kesempatan terbatas. Ini adalah pertandingan-pertandingan di mana dia memetik pengalaman," ujar Rodgers. "Dia tahu, langkah selanjutnya adalah soal penyelesaian akhir. Senang melihat kualitas dan keterampilan luar biasa yang ia tunjukkan pada gol pertama. Setelah itu, dia juga menciptakan beberapa peluang."
GADI MAKITAN | ESPN