TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Barcelona, Luis Enrique, hanya bisa menggelengkan kepalanya setelah timnya dikalahkan Sevilla dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan La Liga yang berlangsung di Ramon Sanchez Pizjuan, kemarin.
"Sungguh sangat mengejutkan kami hanya bisa mencetak satu gol ke gawang Sevilla setelah begitu banyak peluang yang kami ciptakan," kata Enrique seperti dikutip dari ESPN FC, Minggu, 4 Oktober 2015.
Bermain di kandang lawan, Barcelona tertinggal dua gol lebih dulu lewat gol yang dicetak Krohn-Dehli dan Vicente Iborra pada menit ke-52 dan 58. Azulgarana baru bisa membalas pada menit ke-74 lewat gol penalti Neymar.
Secara statisik, Barcelona sejatinya tak bermain buruk. Meski tanpa Lionel Messi dan Andres Iniesta--keduanya sedang cedera--Barcelona tetap mendominasi pertandingan.
OPTA, lembaga penyaji statistik sepak bola, mencatat Barcelona menguasai hingga 63 persen penguasaan bola dan menciptakan 28 peluang. Mereka juga melepaskan 490 umpan.
Bandingkan dengan Sevilla yang hanya menguasai 37 persen penguasaan bola dengan hanya 12 peluang dan 283 umpan. Namun kemenangan dalam sepak bola memang tak ditentukan statistik.
Ada faktor lain yang juga menjadi penentu, yakni "faktor x". Dalam laga kontra Sevilla ini, misalnya, Barcelona seharusnya bisa mencetak 4 gol. Namun hanya satu yang tercatat di papan skor.
Sebab, tiga peluang lainnya sukses dipatahkan tiang gawang Sevilla. Ya, usaha Luis Suarez, Neymar, dan Sandro benar-benar dimentahkan oleh tiang gawang. Inilah yang membuat Enrique menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Untuk memberikan pendapat saya tentang laga ini, saya harus melihat rekaman pertandingan ini dulu. Namun bagaimanapun Sevilla patut mendapatkan tiga poin," kata Enrique.
Kekalahan atas Sevilla ini menjadi kekalahan kedua Barcelona dalam tiga laga La Liga terakhir mereka. Sebelumnya mereka dicukur Celta Vigo dengan skor 1-4 pada 23 September lalu.
Catatan ini membuat Barcelona terlempar ke peringkat tiga klasemen La Liga dengan 15 poin dari 7 pertandingan. Posisi mereka dipastikan akan semakin melorot karena Real Madrid dan Atletico Madrid baru memainkan enam laga.
Duo Madrid itu bertemu dinihari tadi. Siapapun pemenangnya, Barcelona tetap akan terlempar dari tiga besar karena Real Madrid saat ini memiliki 14 poin dari enam laga dan Atleico 12 poin dari enam laga.
Luis Enrique optimistis timnya akan melupakan kekalahan ini dan bangkit pada laga berikutnya. Ia juga berharap Lionel Messi dan Andres Iniesta bisa segera bergabung lagi. "Kami kehilangan beberapa pemain terbaik," katanya.
Andres Initesta mengalami cedera hamstring saat menghadapi Bayern Leverkusen di ajang penyisihan grup Liga Champions pada akhir September lalu. Ia kemungkinan baru akan pulih paling cepat akhir Oktober ini.
Sementara Lionel Messi mengalami cedera lutut saat menghadapi Las Palmas dalam laga lanjutan La Liga pada 26 September. Pemain Argentina ini baru akan pulih pada 21 November mendatang.
Messi adalah pemain depan terbaik, tak hanya di Barcelona, tapi juga di dunia. Satu-satunya pemain yang selevel dengannya hanya Cristiano Ronaldo. Sehingga, kehilangan Messi sudah pasti akan membuat Barcelona limbung.
Sementara Andres Iniesta adalah pengatur ritma serangan Barcelona. Dari kakinyanya bola-bola mengalir ke lini depan. Ia bisa melihat celah sekecil apapun untuk menciptakan peluang. Kehilangannya menjadi pukulan lain bagi Barcelona.
Namun striker Barcelona, Luis Suarez, meminta situasi ini tak didramatisir. "Kami bermain cukup baik melawan Sevilla. Ada cukup banyak peluang namun saya tidak tahu kenapa tidak menajadi gol. Tidak perlu didramatisir," katanya.
FOOTBALL ESPANA | BARCELONA | MARCA | DWI AGUSTIAR