TEMPO.CO, Palembang - Menjelang laga kedua perempat final Piala Presiden 2015, Sriwijaya FC harus kehilangan salah satu pemain belakang terbaiknya, Syaiful Indra Cahya. Syaiful terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning, yang ia dapat dalam dua laga terakhir.
Pelatih Benny Dollo mengakui peran besar Syaiful dalam ajang Piala Presiden 2015. Menurut dia, kehadiran pemain multitalenta ini dapat menjadi batu sandungan bagi klub mana pun yang dihadapi. Saat ini Bendol, sapaan akrabnya, tengah mempersiapkan pemain pengganti.
Ia pun meyakini, tanpa kehadiran Syaiful, klubnya akan tetap menakutkan para lawan. "Dia salah satu andalan kami dalam menghadapi setiap pertandingan," kata Benny Dollo, Senin, 5 Oktober 2015.
Menurut Benny, dalam waktu sepekan menjelang laga kandang menghadapi Arema Cronus, ia akan menggembleng anak asuhnya dengan kemampuan penuh agar asuhannya bisa menembus partai puncak. Saat ini, 22 pemain yang ia miliki siap menaklukkan Singo Edan, sebutan Arema. "Leg kedua akan semakin menarik," ujar pemilik nama lengkap Benny Selvianus Dollo itu.
Sekretaris Sriwijaya FC Achmad Haris juga mengakui bahwa kondisi ini merugikan timnya. Namun dia percaya pemain pelapis Sriwijaya mampu menggantikan peran Syaiful. "Stok pemain dengan kemampuan merata ada di Sriwijaya," tutur Achmad.
Syaiful Indra telah mendapatkan dua kartu kuning atas pelanggaran yang ia perbuat di lapangan. Kartu pertama dia dapatkan saat berlaga pada leg pertama babak delapan besar menghadapi Persebaya United di Surabaya, 20 September lalu.
Kartu kuning kedua ia dapatkan saat melawat ke kandang Arema Cronus, Sabtu pekan lalu. Pertandingan kedua melawan Arema akan berlangsung pada Ahad depan di Stadion Jakabaring, Palembang.
PARLIZA HENDRAWAN