TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi pelatih Liverpool pada akhir Juni 2012 lalu, Brendan Rodgers sudah menghabiskan tak kurang dari 292 juta pound sterling atau sekitar Rp 6,4 triliun.
Namun duit sebanyak itu ternyata tak cukup membawa Liverpool meraih gelar Liga Primer Inggris. Catatan terbaik yang diraih Rodgers hanya menjadi runner up pada akhir musim 2013/2014.
Tentu saja, hasil ini tak sebanding dengan duit yang telah dikeluarkan klub. Mari bandingkan dengan Arsenal. Pada periode yang sama, klub berjuluk The Gunners itu menghabiskan 167 pound sterling.
Namun mereka selalu masuk 4 besar klasemen dalam tiga musim berturut-turut. Tak hanya itu, mereka juga meraih dua trofi Piala FA. Sementara Liverpool tak meraih satu pun trofi dalam tiga musim beruntun.
Lantas kemana larinya duit sebanyak itu? Legenda Newcastle United, Alan Shearer, menduga duit 292 juta pound gagal mendongrak Liverpool karena Rodgers berulangkali melakukan pembelian gagal.
"Mereka kehilangan identitas. Saya bahkan tidak tahu siapa pemain terbaik di antara mereka. Apa yang dilakukan Rodgers benar-benar membingungkan," kata Alan Shearer kepada BBC, kemarin.
Tudingan Alan Shearer tak sepenuhnya keliru. Pada bursa transfer musim panas 2013/2014 lalu, misalnya, Rodgers membeli Rickie lambert dari Tottenham Hotspur dan Mario Balotelli dari AC Milan.
Sepanjang musim Lambert hanya mencetak dua gol dan Mario Balotelli bahkan hanya mencetak 1 gol. Padahal, untuk dua pemain ini, Rodgers telah merogoh sedikitnya 17 juta pound sterling.
Pembelian gagal lainnya, antara lain, Lazar Markovic, Fabio Borini, Mamadou Sakho, dan Joe Allen. Dari 33 pemain yang dibeli Rodgers selama di Liverpool, hanya Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge yang terbilang sukses.
Namun pembelian gagal ini bukan kesalahan Rodgers seorang. Phil McNulty, analis sepak bola, mengatakan Komite Transfer Liverpool juga berperan besar atas pembelain gagal ini.
Komite Transfer terdiri pencari bakat Dave Fallows dan Barry Hunter, analis Michael Edwards, dan petinggi Fenway Sports Group --pemilik saham Liverpool, Mike Gordon, dan CEO Liverpool Ian Ayre. "Mereka berperan atas pembelian-pembelian gagal ini," tulis Phil McNulty.
Selain pembelian gagal, penyebab lain terpuruknya Liverpool adalah kegagalan Brendan Rodgers menahan para pemain bintang. Mereka, misalnya, melepas Jamie Carragher, Luis Suarez, dan Raheem Sterling.
Mereka menjual pemain-pemain bintang ini sementara, pada saat yang sama, tak ada pemain di Anfield, markas Liverpool, yang bisa menggantikannya.
Awal musim ini, Rodgers membeli Christian Benteke, Danny Ings, Roberto Firmino, Nathaniel Clyne dan Joe Gomez dengan harga tak kurang dari 78 juta pound sterling.
Namun tak satupun dari pemain ini ada yang bisa menggantikan Luis Suarez, setidaknya sampai pekan ke delapan ini. Kini, Rodgers tak bisa berbuat apa-apa lagi. Sebab, Ahad malam kemarin, ia telah dipecat.
Formasi 'Pemain Gagal" Brendan Rodgers
GK: Bogdan
DF: Manquillo, Lovren, Sakho, Cissokho
MF: Markovic, Luis Alberto, Assaidi
FW: Aspas, Balotelli, Borini
Ke Mana Duit itu Mengalir?
2012/2013
Pengeluaran: 47 juta pound sterling
Untuk membeli: Joe allen (13 juta pound sterling), Daniel Sturridge (10 juta pound sterling), Fabio Borini (9 uta pound sterling).
2013/2014
Pengeluaran: 38,8 juta pound sterling
Untuk membeli: Mamadou Sakho (13 juta pound sterling), Lago Aspas (7,5 juta pound sterling), Luis Alberto (3,4 juta pound sterling).
2014 2015
Pengeluaran: 106 juta pound sterling
Untuk membeli: Adam Lallana(21 juta pound sterling),Dejan Lovren (17 juta pound sterling), Lazar Markovic (17 juta pound sterling), Mario Baletelli (14 juta pound sterling), Alberto Moreno (12 juta pound sterling), Divock Origi (8 juta pound sterling), Rickie Lambert (3,8 juta pound sterling)
2015/2016
Pengeluaran: 78 juta pound sterling
Untuk Membeli: Christian Benteke (32 juta pound sterling), Roberto Firmino (28 juta pound sterling), Nathaniel Clyne (12 juta pound sterling), Joe Gomez (3,4 juta pound sterling).
BBC | ESPN FC | GOAL | DWI AGUSTIAR