TEMPO.CO, Milan - Ketika performa AC Milan tengah kedodoran, presiden klub itu, Silvio Berlusconi, mengeluarkan biografi barunya, yang dikeluarkan secara berseri di Gazzetta dello Sport. Dalam tulisan itu, mantan Perdana Menteri Italia ini buka-bukaan soal gaya dia memimpin Milan.
Salah satu hal yang ia tekankan adalah hubungan dengan pelatih terkait dengan taktik dan pengaturan pemain di lapangan. Sebelum ini ia kerap diberitakan melakukan intervensi soal taktik kepada pelatih Milan.
Namun benarkah demikian? Dalam biografi berjudul My Way itu, ia membantah. “Apakah saya pernah mendikte soal formasi? Tidak. Apakah saya memberi saran soal itu? Ya, tentu saja, beberapa kali," katanya.
Berlusconi mengakui selalu rutin bicara dengan pelatih. "Kami mendiskusikan formasi dan setiap pemain sebelum pertandingan. Kadang saya tak setuju dengan pelatih. Namun, dalam kasus seperti itu, mereka selalu menang," ujarnya. "Saya tak pernah menyalahgunakan posisi sebagai presiden atau pemilik klub. Saya tak pernah menempatkan diri sendiri di atas pelatih."
Ia berprinsip, pada akhirnya, pelatih yang bertanggung jawab atas hasil tim. "Bersama (Arrigo) Sacchi, contohnya, kami menemukan formula yang memungkinkan Milan selalu mengontrol pertandingan," tutur Berlusconi, yang belakangan gencar dikabarkan akan menjual Milan. "Kami menciptakan sebuah tim yang enak dilihat, yang menghormati lawan tapi dipuji suporter sendiri. Saya pikir konsep itu jadi elemen dalam DNA Milan."
Milan, yang pernah 18 kali menjadi juara Seri A Liga Italia, saat ini tengah terpuruk. Tim berjulukan Rossoneri itu berada pada posisi kesebelas klasemen dengan nilai 9 dari tujuh laga. Kekalahan 4-0 dari Napoli pada laga terakhir membuat pelatih Siniaa Mihajlovic terancam dipecat.
FOOTBALL ITALIA | NURDIN