TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, atau biasa disapa Emil, menyatakan suporter Persib Bandung yang akan datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno pada final Piala Presiden 2015 pada Minggu besok harus tahu diri karena mereka merupakan tamu bagi warga Jakarta. "Kami harus taat aturan, sopan, tidak bawa spanduk provokasi, dan tidak menyanyikan lagu provokasi," kata Ridwan Kamil pada rapat koordinasi pengamanan Final Piala Presiden 2015 di Balai Pertemuan Metro Jaya pada Jumat, 16 Oktober 2015.
Ridwan Kamil berujar pada gelaran final yang mempertemukan Persib Bandung dengan Sriwijaya FC tersebut, masyarakat Indonesia akan merayakan pesta rakyat dan bukan pesta provokasi serta keributan. "Suporter datang, niat nonton, bukan provokasi," kata Emil.
Untuk itu, Emil menginstruksikan agar minuman mereka dibawa dengan plastik, tidak dengan botol. "Buang air kecilnya juga dihimbau di plastik untuk mengurangi pergerakan-pergerakan yang tidak perlu," tutur Emil sambil tersenyum.
Emil menghimbau agar bobotoh, suporter Persib Bandung, tidak membawa motor untuk menuju ke Jakarta. Selain itu, Emil juga meminta agar saat pulang ke Bandung, Jakarta tetap bersih. "Gerakan pungut sampah akan kami kampanyekan bagi bobotoh," kata Emil.
Emil mengatakan jika ingin melihat peradaban sebuah bangsa harus melihat toilet umum dan sepak bola dalam bangsa tersebut. "Kalau sepak bolanya masih ribut-ribut, berprestasi juga enggak, itulah wajah kita," kata Emil. Menurut Emil, masalah antar suporter tersebut baru berlangsung dalam 10 tahun terakhir. "Artinya ini menjadi PR besar agar setiap tahun kita tidak perlu seperti ini, bikin strategi pengamanan begini," katanya .
Emil berjanji apabila nantinya Persija Jakarta bertanding di Bandung, Emil akan memberikan pengawalan yang ketat bagi para suporter Persija Jakarta. "Yang penting koordinasi saja dengan saya. Akan saya terima di pendopo saya," kata Emil.
ANGELINA ANJAR SAWITRI