TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Perib, Djajang Nurjaman mengaku tak terlalu khawatir dengan absennya gelandang Hariono dalam laga final Piala Presiden melawan Sriwijaya FC. Dia mengatakan, posisi Hariono bisa digantikan oleh Taufik dan Dedi Iskandar. "Ada Taufik ada Dedi yang kemampuannya tidak jauh beda," kata pelatih Djajang Nurjaman setelah mengikuti technical meeting pertandingan, di Century Park Hotel, Jakarta, Sabtu 17 Oktober 2015 malam.
Hariono terkena larangan bermain karena mengantongi kartu merah dalam laga kedua semifinal antara Persib melawan Mitra Kukar. Menurut Djajang, di hampir semua pertandingan, dirinya selalu menunjuk Hariono untuk mengisi posisi gelandang bertahan. "Dia selalu menjadi pilihan pertama. Namun, saya sebetulnya memiliki pemain-pemain lain di posisi itu," ujarnya kepada wartawan.
Dia mengakui bahwa kehilangan Hariono merupakan kerugian bagi Persib. Namun, menurut dia, hal itu bisa positif karena memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk unjuk gigi. "Saya pikir tidak terlalu signifikan, masih bisa diatasi dengan dua posisi yang saya sebut tadi," kata dia. "Barangkali kadang-kadang media saja membesar-besarkan beritanya."
Kubu lawan menanggapi absennya pemain 30 tahun ini. Asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, mengakui, tak bermainnya Hariono memberikan keuntungan bagi timnya. "Tetapi Persib masih tetap tim yang kuat. Karena dia mempunyai kedalaman pemain yang merata. Jadi, dia masih punya banyak pilihan," kata dia.
Persib akan berhadapan dengan Sriwijaya FC Palembang dalam final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 18 Oktober 2015. Menurut ketua panitia pelaksana, Fritz Rudy, pintu stadion akan dibuka mulai pukul 16.00 WIB. Sedangkan pertandingan dimulai pada 19.00 WIB. Presiden Joko Widodo dan ibu Negara Iriana, beserta para menteri dari kabinet kerja, akan turut menyaksikan laga final Piala Presiden.
REZKI ALVIONITASARI