TEMPO.CO, Bandung - Militansi Bobotoh--suporter Persib Bandung--memang tidak diragukan lagi. Gara-gara tidak kebagian bus untuk berangkat menuju Jakarta, Bobotoh nekat mencarter angkutan kota (angkot) agar bisa menyaksikan secara langsung final Piala Presiden antara Persib dan Sriwijaya FC, yang dihelat di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta, Ahad, 18 Oktober 2015.
Seorang Bobotoh asal Jalan Gagal, Kota Bandung, Agit, 32 tahun, mengaku nekat mencarter angkot lantaran tidak kebagian bus. Menurutnya ini murni inisiatif Bobotoh yang tidak kebagian bus.
Agit mengatakan dari 68 bus yang disediakan panitia hanya delapan bus saja yang bisa mengangkut Bobotoh. "Kita harus bayar Rp 1.500 ribu bolak-balik. Ya apa pun kita belain untuk Persib mah," kata Agit kepada Tempo, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Bobotoh lain asal Halte Utara yang juga bernasib sama dengan Agit, memilih untuk menggunakan angkot guna bisa mendukung langsung Maung Bandung--julukan Persib--di GBK.
"Ini seperti demo saja semoga yang di atas, panitia dan polisi bisa mencarikan solusi. Kita inginnya tentu pake kendaraan yang lebih layak buat ngangkut kita," ujar Igoy, 21 tahun, salah satu Bobotoh asal Halte Utara.
Rasa kecewa pun dirasakan Bobotoh asal Banjaran, Kabupaten Bandung, Ridwan, 24 tahun. Hanya saja, Ridwan dan rekan-rekannya lebih memilih mencari spot nonton bareng, daripada menyambangi GBK dengan menggunakan kendaraan angkot.
"Ya, mungkin bukan rezekinya kita datang ke GBK, kalau dipaksakan juga takut ada apa-apa. Saya padahal dari Banjaran dari jam empat pagi. Enggak bisa menyalahkan panitia juga, tapi mungkin ke depannya koordinasi harus lebih baik," ucapnya.
AMINUDIN A.S.