TEMPO.CO, Bandung - Persib Bandung memastikan bakal tampil di turnamen Piala Jendral Soedirman yang rencananya dihelat mulai pertengahan November 2015. Turnamen itu akan digelar di tiga kota, yakni Surabaya, Malang dan Bali. Bagaimana peluang Persib main di luar kandang?
Tampaknya, skuad Maung Bandung--julukan Persib, bakal cukup kewalahan mengarungi turnamen Piala Jendral Soedirman itu. Masalahnya terletak pada venue yang notabene bukan di Kota Bandung.
Mantan penggawa Persib era 90'-an Nandang Kurnaedi menuturkan perjalanan Persib tidak akan semulus seperti saat tampil di Piala Presiden kemarin. Menurut dia, Persib masih dianggap tim jago kandang. Persib garang ketika bermain di Bandung dan sima sang Maung acapkali menciut ketika harus melakoni laga tandang.
"Yang harus menjadi catatan kan selama di Piala Presiden Persib sulit menaklukan lawan di laga tandang, nah melihat di turnamen yang akan datang kan tidak di Bandung, ini harus menjadi acuan untuk memoles pemain terutama masalah mental bertanding di luar Bandung," ujar Nandang, di Bandung, Kamis, 29 Oktober 2015.
Berdasarkan statistik, skuad besutan Djadjang Nurdjaman, memang tak pernah sekalipun menang kala tampil di luar Bandung dalam ajang Piala Presiden kemarin. Pertama kala dikalahkan Pusamania Borneo FC pada leg pertama delapan besar dengan skor 2-3, diikuti kekalahan dari Mitra Kukar dengan skor 0-1 di leg pertama semifinal. Makanya, dia menilai, mental bertanding pasukan Maung Bandung khususnya pada laga tandang harus ditingkatkan.
Selain itu, turnamen Piala Jendral Soedirman bakal diikuti Persipura Jayapura yang merupakan finalis Indonesia Super League musim 2014. Keikutsertaan Persipura dianggap sebagai salah satu batu sandungan Persib dalam mempertahankan tren positifnya.
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mengakui tim berjulukan Mutiara Hitam itu bakal menjadi pesaing terberat Persib untuk bisa meraih trofi Piala Jendral Sudirman.
"Walaupun kemarin absen, dan mereka lama vakum tidak latihan, tapi kan tidak tahu Persipura timnya utuh. Jadi, untuk menyatukan kembali kayanya nggak sulit buat mereka, tetapi tim itu tetap saja menjadi ancaman," kata pelatih yang akrab dipanggil Djanur ini.
AMINUDIN A. S.