TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi bersama Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyelesaikan agenda kunjungannya ke Indonesia. Mereka telah bertemu berbagai pihak.
Baca juga: Gara-gara Istri Abramovich, Joser Mourinho Terpuruk
Pada 2 November, FIFA-AFC bertemu pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Siang harinya, mereka bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Pada 3 November, delegasi ini bertemu dengan beberapa pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, di antaranya Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI), PT Liga Indonesia, dan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI.
Berikut ini tiga kesimpulan hasil kunjungan FIFA tersebut:
1. Sanksi FIFA tidak akan dicabut jika pemerintah masih membekukan PSSI
"FIFA dan AFC tidak bisa membiarkan ‘pengambilalihan pemerintah’ atas asosiasi anggota FIFA," bunyi pernyataan sikap FIFA dan AFC yang disampaikan kepada pemangku kepentingan sepak bola Indonesia dalam diskusi di kantor PSSI. "Skors akan tetap berlangsung sampai periode empat tahun dan Komite Eksekutif PSSI yang terpilih tidak lagi menjabat, jika pemerintah tetap mempertahankan sikapnya. Ini, contohnya, bisa berdampak secara signifikan pada Asian Games, di mana Indonesia menjadi tuan rumah, karena sepak bola tidak akan bisa dimainkan."
2. FIFA bersedia bekerja bersama pemerintah Indonesia untuk reformasi sepak bola Indonesia
FIFA akan membentuk komite ad hoc yang terdiri dari wakil PSSI, pemerintah, pelatih, asosiasi pemain, PT Liga Indonesia, media, dan anggota independen. FIFA menyatakan reformasi sepak bola akan dilakukan sesuai Statuta FIFA dan pemerintah Indonesia diterima sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam proses reformasi itu.
3. Hasil temuan FIFA dibawa ke rapat komite eksekutif
Hasil penggalian data FIFA dari APPI, APSNI, dan PT Liga Indonesia, juga hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo akan dibawa ke dalam rapat Komite Eksekutif FIFA pada 2 dan 3 Desember 2015.
GADI MAKITAN
Baca juga:
Eksklusif, Heboh Suap Dokter: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Digertak Yusril Soal Sampah, Begini Reaksi Kubu Ahok