TEMPO.CO, Jakarta - Di Allianz Arena, Kamis dinihari nanti, pasukan Arsene Wenger akan menantang Bayern Muenchen dalam laga penyisihan Grup F Liga Champions. Tak ada kata bertahan untuk tim berjulukan The Gunners ini.
"Dengan kualitas pemain yang mereka miliki, mustahil kami hanya bermain bertahan selama 90 menit," kata Wenger seperti dikutip dari Mirror, kemarin. "Satu-satunya cara untuk meringankan tekanan dari mereka hanyalah menyerang."
Meriam London--julukan lain Arsenal--punya amunisi yang bagus untuk itu. Pada akhir pekan lalu, misalnya, mereka sukses mencukur Swansea City dengan skor 3-0 dalam laga lanjutan Liga Primer di Liberty Stadium.
Kemenangan besar itu sudah pasti akan mendongkrak mental para pemain. Apalagi, pada pertemuan pertama melawan Bayern Muenchen di Emirates Stadium, dua pekan lalu, mereka menang dengan skor 2-0.
”Kami pernah mencoba dan membuktikan kami bisa mengalahkan mereka,” kata Wenger. ”Kami hanya perlu memberikan perhatian penuh pada laga ini dan bermain seefektif mungkin.”
Statistik pertemuan kedua tim memang berpihak kepada Arsenal. Dalam enam pertemuan terakhir, misalnya, Arsenal mengantongi tiga kemenangan dan dua kali kalah. Satu laga sisanya berakhir imbang.
Selain itu, Allianz Arena tak angker buat Arsenal. Mereka pernah menekuk Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di stadion tersebut pada 2013. Dalam pertemuan terakhir di Allianz pada Maret 2014, Arsenal juga bermain imbang 1-1.
Bisa dibilang, di atas kertas, Arsenal lebih di atas angin. Tapi siapa pun tahu Muenchen adalah raksasa ketiga di Eropa setelah Barcelona dan Real Madrid.
Mereka, tentu saja, tak ingin kehilangan muka di depan publik sendiri. "Kami membutuhkan poin dan saya ingin mencetak gol lagi. Apa pun akan saya lakukan untuk itu," kata striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, menebar ancaman. (Baca: Ini Rahasia Ketajaman Lewandowski)
Lewandowski adalah mesin gol Muenchen. Bayangkan saja, ia telah mencetak 17 gol dalam 16 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Ia bahkan pernah mencetak lima gol dalam satu laga saat Muenchen mencukur Wolfsburg 5-0 pada 22 September.
Sayang, performanya sejak itu sedikit melorot. Dalam empat laga setelah duel melawan Wolfsburg, ia baru mencetak satu gol. Ini membuat Lewy--begitu Lewandowski biasa disapa--merasa geram sendiri terhadap performanya.
"Saya akan menunjukkan siapa tim yang lebih baik. Kami juga akan tampil di depan pendukung kami. Tidak ada satu pun alasan untuk kalah dalam laga ini," katanya.
ESPN FC | MIRROR | GOAL | DWI AGUSTIAR