TEMPO.CO, Parepare - Pengamanan yang ketat selama berlangsungnya pertandingan sepak bola memperebutkan Piala Habibie di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dipuji banyak pihak.
Pelatih PSM Makassar, Liestiadi, mengatakan sistim pengamanan Piala Habibie bisa menjadi contoh untuk turnamen lain, termasuk ISL dan Divisi Satu. "Cukup ketat, pemain dikawal mulai dari mes penginapan hingga di lapangan pertandingan," ujarnya, Minggu, 8 November 2015.
Pelatih yang dipercaya mengkomando PSM dalam ajang Piala Jenderal Sudirman itu menjelaskan para pemain, pelatih, official, merasa aman selama mengikuti pertandingan di Stadion Mandiri Parepare.
Petugas keamanan berjaga di setiap sudut stadion, termasuk di bangku penonton. Barang bawaan penonton diperiksa. Minuman dalam kemasan botol dilarang. Panitia menggantinya dengan air dalam kantong plastik. “Sistim pengamanan seperti ini bisa menjadi contoh untuk turnamen lain,” ujar Liestiadi.
Salah seorang pemain asing asal Kamerun, O.K John, juga mengemukakan pujiannya. Pemain yang dalam ajang Piala Habibie membela klub Gasma Enrekang itu mengatakan sistim pengamanan di Piala Habibie, tak ubahnya pengamanan ISL.
"Ini seperti bukan pertandingan antar kampung, ini seperti ISL, di mes kami dijaga, semua dijaga," ucap pemain belakang Mitra Kukar itu.
Berdasarkan pantauan Tempo, pengamanan pertandingan yang bertabur banyak pemain bintag itu diperketat mulai dari radius 1 kilometer Stadion Mandiri. Alur lalu lintas direkayasa menjadi satu arah.
Pada jarak 500 meter sebelum stadion, warga yang akan menonton pertandingan diperiksa. Sejumlah barang bawaan dilarang, seperti senjata tajam. Penonton juga tidak diperkenankan membawa minuman dalam kaleng, botol kaca maupun botol plasti.
Kendaraan penonton harus diparrkir 250 meter dari stadion. Mereka harus berjalan kaki saat memasuki stadion. Meski dipadati 20 ribu penontot, sesuai kapasitas stadion, setiap pertandingan berjalan aman.
Kepala Kepolisian Resor Parepare Ajun Komisaris Besar Alan G Abast menjelaskan, sejak kick-off Piala Habibie jumlah personil yang melakukan pengamanan terus ditambah. Selain aparat kepolisian, juga diperkuat aparat TNI.
Alan mengatakan, pada masa-masa awal pertandingan hanya dikerahkan 400 personil, terutama yang berjaga di sekitar stadion dan di dalam stadion. “Saat ini kami tambah menjadi 1000 personil,” ucapnya.
Seleksi ketat terhadap barang bawaan pentonton menjadi salah satu fokus perhatian pengamanan. “Seperti dalam pertandingan lain, ketika terjadi keributan, botol kemasan air minuman dijadikan alat untuk saling lempar. Kami tidak mau itu terjadi,” tutur Alan.
Minggu sore nanti berlangsung pertandingan antara PSM Makassar melawan Sidrap United. Kedua tim itu memperebutkan tiket ke partai Final, yang akan berlangsung Senin besok, 9 November 2015. Pemenangnya akan berhadapan dengan tuan rumah Persipare Parepare yang sudah lebih dulu lolos ke final setelah mengalahkan Gasma Enrekang dengan skor tipis 1-0.
DIDIET HARYADI SYAHRIR