TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal akan menjamu Totenham Hotspur dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Emirates, Ahad malam, 8 November 2015. Derby London utara ini tak hanya soal perebutan poin, tapi juga tentang gengsi dan harga diri.
“Kami harus secepatnya melupakan kekalahan di Jerman dan mulai memulihkan diri untuk melawan Tottenham,” kata bek Arsenal, Per Mertesacker, seperti dikutip dari Mirror, Sabtu, 7 November 2015.
The Gunners--julukan Arsenal--memang baru saja menelan kekalahan besar. Mereka ditekuk dengan skor 1-5 oleh Bayern Muenchen dalam laga penyisihan Grup F Liga Champions, Kamis dinihari lalu.
Kekalahan ini membuat langkah mereka menembus babak 16 besar Liga Champions semakin berat. Namun Mertesacker meminta timnya melupakan soal itu.
Sebab, laga melawan Spurs—sebutan Tottenham—tak kalah penting. Arsenal tak bisa tampil melawan Spurs dengan pikiran bercabang. “Jika kami ingin mengalahkan mereka, kami harus fokus.”
Mengalahkan Spurs bukan hal baru dan mungkin juga bukan persoalan sulit buat Arsenal. Setidaknya, statistik pertemuan kedua tim menunjukkan dominasi Arsenal dalam duel London utara ini.
OPTA, lembaga penyaji statistik pertandingan sepak bola, menyebutkan, dalam 18 pertemuan terakhir kedua tim di Stadion Emirates, Arsenal mengantongi 13 kemenangan dan hanya 2 kali kalah.
Dalam 18 laga kandang melawan Tottenham tersebut, Arsenal bahkan hanya kebobolan sembilan kali. Satu lagi, Spurs juga hanya membawa pulang satu kemenangan dalam 22 pertemuan terakhir mereka.
Bahkan, dalam enam pertemuan terakhir, Arsenal sukses meraih empat kemenangan dan sekali imbang. Jadi, bisa dibilang, Arsenal unggul secara mutlak di atas kertas.
Satu lagi, sejak melatih Arsenal pada 1996 hingga pekan ini, Arsene Wenger secara total telah mengoleksi 2.003 gol. Dan Tottenham adalah tim yang paling sering dibobol Arsenal sejak dilatih Wenger.
Sky Sports mencatat Wenger melalui Arsenal telah menyarangkan tak kurang dari 88 gol ke gawang Spurs. Namun kekalahan besar dari Bayern Muenchen membuat performa Arsenal kini dipertanyakan.
Apalagi, dalam duel malam nanti, sejumlah bintang mereka masih tumbang dihajar cedera. Mereka adalah Danny Welbeck, Theo Walcott, Alex Oxlade-Chamberlain, Tomas Rosicky, Aaron Ramsey, Mikel Arteta, David Ospina, dan Hector Bellerin.
Untungnya, Laurent Konscielny dikabarkan sudah membaik. Pemain bek ini sempat dibawa ke Muenchen pada Kamis lalu, tapi ia tidak diturunkan karena cedera pinggul sesaat sebelum laga melawan Muenchen dimulai.
Konscielny sudah siap diturunkan. David Ospina (cedera punggung) dan Mikel Arteta (lutut) juga diberitakan sudah berlatih. “Arsene Wenger akan memutuskan mereka bermain atau tidak di menit-menit terakhir,” demikian pernyataan dalam The Guardian.
Kembalinya Konscielny dan Ospina, tentu saja, akan mendongkrak performa lini belakang Arsenal yang sedang payah. Bayangkan saja, mereka kebobolan delapan gol dalam tiga pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Bahkan tiga gol di antaranya berasal dari Sheffield Wednesday, klub yang bermain di Liga Championship. Kiper mereka, Petr Cech, pun geleng-geleng kepala. “Kami harus membenahi lini belakang,” ujarnya.
Kecemasan Cech bisa dipahami karena performa lini depan Spurs saat ini sedang moncer. Mereka melesakkan 10 gol dalam tiga pertandingan terakhir. Setengah dari gol tersebut dicetak dalam satu laga, yakni ke gawang Bournemouth, pada 25 Oktober lalu.
Secara keseluruhan, performa Spurs sepanjang musim ini juga cukup moncer. Mereka memenangi lima dari 11 pertandingan dan baru sekali menelan kekalahan. Catatan ini membuat mereka menempati peringkat kelima klasemen dengan 20 poin.
Sementara itu, Arsenal berada di peringkat kedua klasemen dengan 25 poin. Mereka bersaing ketat dengan Manchester City di puncak klasemen, yang juga mengoleksi 25 poin. Namun City lebih berhak duduk di puncak klasemen karena unggul selisih gol.
THE GUARDIAN | SKY SPORTS | MIRROR | DWI AGUSTIAR