TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Chelsea, Cesc Fabregas, mengalami gangguan tidur akibat kinerja buruk tim juara bertahan tersebut. Ia sampai sekarang bingung kenapa timnya memiliki prestasi 180 derajat berbeda dibandingkan musim sebelumnya.
Fabregas mengaku kinerja buruk tim Chelsea membebani pikirannya. "Ya. Ketika terjadi kesalahan. Sepak bola adalah hidup saya dan segalanya," ujarnya. Ia mengaku terbiasa berada di posisi atas bersama Chelsea. Namun, musim ini mereka justru terpuruk.
Fabregas sedikit merasa terhibur dengan keluarganya. Sayangnya, itu tidak banyak membantu. "Keluarga saya membuat senang, tapi ketika sepak bola bermasalah, hidup saya tidak bahagia," keluh Fabregas.
Fabregas sendiri merasa tidak habis pikir kenapa tim juara bertahan itu terpuruk tahun ini. Sebab, ia melihat tidak ada penurunan kinerja bermain dari tim. "Hasil pertandingan tidak adil bagi kinerja kami. Kami bermain lebih baik tapi tidak beruntung," ucapnya. Ia merasa, keterpurukan Chelsea lebih banyak karena kesialan.
Chelsea kini berada di peringkat 16 klasemen dengan 11 poin. Chelsea hanya tiga poin di atas batas penurunan kelas liga atau relegasi. Chelsea memiliki selisih 15 poin dengan peringkat pertama dan kedua, Manchester City dan Arsenal.
Fabregas mengaku kesalahan tidak berada di manajer tim Jose Mourinho. "Tentu, ketika Anda tidak menang semuanya terlihat lebih sulit, tapi bagi kami semua--pemain, penggemar, dan pelatih--harus bersatu dan bekerja keras," kata Fabregas. Fabregas mengaku ia masih percaya dengan kinerja seluruh tim.
Fabregas menambahkan, ia dan timnya harus segera mengubah situasi. Chelsea mengalami kekalahan tujuh kali dari dua belas pertandingan musim ini. "Hanya kami yang dapat membalik semuanya. Tidak ada yang akan membantu kami," katanya.
ESPN | GURUH RIYANTO