TEMPO.CO, Padang - Direktur Teknik Semen Padang FC Asdian mengkritik Najamudin Aspiran, wasit yang memimpin pertandingan Piala Jenderal Sudirman di Stadion I Wayan Dipta Gianyar, Selasa malam, 17 November 2015. Najamudin dinilai keliru dalam mengambil keputusan.
Dalam pertandingan itu, Semen Padang sempat unggul 2-1 atas Persipura Jayapura. Namun, pada menit ke-87, wasit Najamudin menghadiahkan penalti untuk Persipura karena bek Semen Padang, Muamadou Alhadji, dinilai menyentuh bola dengan tangan di dalam kota penalti.
Persipura berhasil mencetak gol lewat eksekusi penalti itu, sehingga skor kedua tim imbang. Sampai menit ke-90, tak ada lagi gol yang tercipta, sehingga laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Semen Padang kalah dalam adu penalti.
"Dalam tayangan ulang, jelas sekali terlihat bahwa Alhadji tidak menyentuh bola dengan tangannya. Wasit keliru," kata Asdian kepada Tempo, Rabu, 18 November 2015.
Padahal, kata Asdian, anak-anak asuhan Nil Maizar itu sudah bermain dengan bagus. Mereka berhasil mempertahankan keunggulan hingga menit ke-86. Namun keputusan wasit mencederai pertandingan tersebut.
Asdian menilai Najamudin tidak profesional dalam memimpin pertandingan. Ia merusak citra turnamen ini. Apalagi, menurut Asdian, Najamudin memiliki rekam jejak buruk dalam memimpin laga di kompetisi Indonesia.
Menurut Asdian, panitia penyelenggara harus melakukan evaluasi. Mereka harus mencari wasit-wasit yang profesional untuk memimpin pertandingan di turnamen Piala Jenderal Sudirman.
ANDRI EL FARUQI