TEMPO.CO, Jakarta - Louis van Gaal buka-bukaan di hadapan konferensi tahunan Asosiasi Pelatih Liga, Rabu lalu. Ia membagikan ilmunya kepada para peserta, termasuk bagaimana ia menerapkan manajemen saat mengarahkan Manchester United.
Pelatih asal Belanda ini menyebut dirinya sebagai pionir di bidang kepelatihan modern. “Umpan balik sangat penting. Tapi saya harus mengatakan itu karena, bila tidak, saya akan dikatakan arogan," ujarnya. "Saya juga seorang inovator dan sudah membuat banyak perubahan. Saya pelatih yang pertama kali memakai notebook. Sekarang semua orang menggunakannya. Saya juga pelatih pertama yang menggunakan video."
Ia mengaku sudah menyaksikan banyak perubahan di bidang kepelatihan. "Saya mulai ketika seorang manajer melakukan segalanya. Kini saja manajer memiliki departemen teknologi olahraga, pemantau bakat, dan medis. Saya juga memiliki asisten manajer dan asisten pelatih," tuturnya. Ia pun lantas memberi kesimpulan sambil tertawa. "Saya kini tak melakukan apa-apa. Saya mendelegasikan. Saya mendelegasikan dan mendapatkan banyak uang."
Ia juga menjawab tudingan legenda MU, Paul Scholes, yang menyebut permainannya bersama klub itu membosankan. Van Gaal menegaskan, sepak bola menyerang adalah bagian dari DNA-nya serta sudah ia tunjukkan saat melatih Ajax dan meraih banyak gelar. (Baca: Seru, Scholes Menyindir Tajam, Van Gaal Menjawab Bangga)
Tapi, Van Gaal menegaskan, untuk bisa menyerap filosofinya, dibutuhkan waktu. "Selalu dibutuhkan waktu untuk menyampaikan pesan. Saya melatih otak--banyak hal di dalam otak--karena sepak bola adalah bukan olahraga kaki, melainkan olahraga otak dan taktik. Jadi itu membutuhkan waktu," ucapnya.
Baca: Arjen Robben Pindah ke Manchester United Januari Nanti?
DAILY MAIL | NURDIN