TEMPO.CO, Jakarta - Habis gelap, terbitlah terang. Begitu kata Ibu Kita Kartini. Namun yang terjadi pada Chelsea justru sebaliknya. Juara Liga Primer Inggris musim lalu ini kini justru terpuruk ke peringkat 16 klasemen.
The Blues --julukan Chelsea-- hanya memenangi tiga dari 12 pertandingan Liga Primer Inggris sepanjang musim ini. Sisanya: tujuh kali kalah dan dua kali imbang.
Catatan buruk ini membuat Chelsea kini terlempar ke peringkat 16 klasemen Liga Primer dengan 11 poin. Mereka tertinggal 15 poin dari Manchester City dan Arsenal yang berada di puncak klasemen.
Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, sempat dikabarkan akan dipecat. Namun sampai hari ini, ia tetap menjabat sebagai pelatih. Pemilik Chelsea, Roman Abramovic, tetap mempercayainya.
"Pemilik Chelsea dalam posisi mempercayai dan mendukungnya. Karena kami yakni ia bisa membawa kami keluar dari situasi sulit ini," kata Direktur Tehnik Chelsea, Michael Emenalo, seperti dikutip dari The Telegraph, Jumat.
Emenalo adalah satu dari sedikit orang dalam Chelsea yang memiliki jalur komunikasi langsung dengan Abramovic. Dan ini pertama kalinya ia berbicara tentang situasi klub sejak 2007.
Chelsea saat ini memang membutuhkan keyakinan. Sebab, kekalahan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir di ajang Liga Primer membuat mental para pemain remuk.
Apalagi, Sabtu malam ini, mereka akan menjamu Norwich City dalam laga lanjutan Liga Primer di Stamford Bridge. The Blues masih akan bermain tanpa kiper andalan mereka, Thibaut Courtois, yang masih dibekap cedera.
Norwich City sebenarnya bukan lawan sulit buat Chelsea. Setidaknya, mereka selalu gagal mencuri poin dari Chelsea dalam lima pertemuan terakhir di ajang Liga Primer.
Persoalannya, saat ini kondisi Chelsea sedang tidak normal. Performa mereka sedang terjun bebas. Kepercayaan diri para pemain juga sedang berada di titik terendah.
Namun The Blues memerlukan kemenangan. Bukan hanya untuk menyelamatkan mereka dari zona degradasi --mereka hanya berjarak 3 poin dari zona ini-- tapi juga untuk menemukan momentum kebangkitan mereka.
Emenalo optimistis, pada akhirnya kegelapan yang saat ini membekap timnya akan berangsut pergi. "Karena akan selalu ada cahaya di ujung terowongan yang gelap," kata Emenalo.
THE TELEGRAPH | DWI AGUSTIAR