TEMPO.CO, Jakarta - Raheem Sterling tidak akan menyesali keputusannya meninggalkan Liverpool pada bursa transfer musim panas lalu. Sebab, ia mendapatkan segalanya di Manchester City.
The Citizens—julukan Manchester City—membelinya dengan harga 49 juta pound sterling atau sekitar Rp 1 triliun, menjadikannya sebagai pemain Inggris dengan harga termahal di Liga Primer.
Tak hanya itu, pemain berusia 20 tahun ini mendapatkan gaji tak kurang dari 150 ribu pound sterling per pekan, lebih tinggi daripada gaji yang diterima dari Liverpool sebesar 100 ribu pound sterling per pekan.
Bersama Manchester City, performanya juga meroket. Data statistik yang dirilis EA Sports Player Performance Index beberapa hari lalu membuktikan hal ini.
Ia, misalnya, hanya mencetak tiga gol dalam 12 pekan pertamanya bersama Liverpool musim lalu. Saat ini, bersama Manchester City, ia telah mencetak empat gol.
Bersama Manchester City, Sterling juga lebih banyak memberikan umpan (Manchester City: 249, Liverpool: 225), lebih sering berlari dalam setiap pertandingan (Manchester City: 11,58 km, Liverpool: 11,52 km).
Tak hanya itu, Sterling lebih sering melepaskan tendangan ke gawang lawan. Ia melepaskan satu tendangan setiap 45,4 menit bersama Manchester City. Bandingkan dengan di Liverpool yang satu tendangan per 59 menit.
Tak mengherankan jika ia tak membutuhkan waktu lama untuk mencuri hati para pendukung Manchester City dan menjadi salah satu pemain kunci dalam skud utama mereka.
“Liverpool dan Manchester City sama-sama klub besar. Karena itu, saya tidak pernah menyesali keputusan ini,” kata Sterling seperti dikutip dari Sky Sports, beberapa hari lalu.
Pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, mengatakan performa Raheem Sterling masih bisa digenjot. “Dia mencetak 11 gol (di semua kompetisi) musim lalu dan saya yakin dia bisa melakukannya lebih banyak musim ini,” kata Pellegrini.
Karena itulah, pelatih asal Cile ini berencana menempatkannya sebagai striker saat timnya menjamu Liverpool dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris, yang akan berlangsung di Stadion Etihad, Ahad dinihari nanti.
Ujung tombak Manchester City biasanya diisi Sergio Aguero atau Wilfried Bony. Namun dua pemain ini masih harus bergelut dengan cedera. Aguero memang sudah mulai berlatih, namun menurunkannya masih cukup riskan.
Dengan demikian, Pellegrini tak punya pilihan selain mendorong Sterling bermain lebih ke depan. Sterling sebelumnya pernah dimainkan sebagai penyerang lapis kedua di belakang Bony saat melawan Bournemoth pada 17 Oktober. Saat itu, ia mencetak hat-trick!
Namun, lawannya kali ini adalah Liverpool, klub yang bagaimanapun pernah membesarkan namanya. Jadi, tentu saja, ini akan menjadi laga yang dilematis buatnya. Apalagi, ini pertama kalinya ia menghadapi Liverpool.
SKY SPORTS | EA SPORTS | ESPN FC | DWI AGUSTIAR