TEMPO.CO, Sidoarjo - Menghadapi laga lanjutan babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa, 24 November 2015, PS TNI terus melakukan evaluasi permainan. Sektor pertahanan menjadi salah satu perhatian.
Asisten Pelatih PS TNI, Edy Syahputra, mengatakan dua gol yang bersarang di gawang timnya saat melawan Pusamani Borneo FC, Sabtu, 21 November 2015, karena koordinasi antarpemain belakang tidak terjalin dengan bagus. Akibatnya, lini pertahanan mudah diterobos lawan.
"Kurangnya koordinasi antar pemain belakang, terutama center bek dan bek kiri serta bek kanan. Bocorya gol itu dari sektor itu," kata Edy saat mendampingi Pelatih Kepala Suharti AD memimpin latihan di Lapangan Batalyon Arhanudse-8, Sidoarjo, Senin, 23 November 2015.
Dia berharap setelah ada evaluasi, kesalahan-kesalahan dalam pertandingan sebelumnya tidak terulang kembali saat menghadapi Persela. Apalagi Persela memiliki striker maut Emile Mbamba. "Sesi latihan kami hari ini simulasi gol-gol kebobolan kemarin," katanya.
Selain melakukan evaluasi lini pertahanan, tim pelatih memastikan akan melakukan rotasi pemain. Hal itu untuk menghadapi permainan kolektifitas permainan anak-anak tim berjuluk Joko Tingkir tersebut. "Ada rotasi, cuman tidak sebesar pertandingan kemarin saat melawan Pusamania Borneo FC."
PS TNI menjalani dua laga penyisihan Grup C dengan mulus. Mereka mampu menaklukkan Surabaya United 2-1 dan Pusamania Borneo FC lewat adu penalti 6-5 (2-2). Saat ini PS TNI memuncaki klasemen dengan mengoleksi 5 poin.
Sementara Persela Lamongan dua kali berut-turut mengalami kekalahan. Laskar Joko Tingkir dibantai Persib Bandung 2-3 dan Pusamania Borneo FC 0-1. Dengan menelan dua kekalahan itu, Persela berada di posisi paling bawah klasemen.
NUR HADI