Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSSI Tuding Kemenpora: Mereka Seperti Memelihara Konflik  

image-gnews
Kecewa PSSI Disanksi FIFA, Bobotoh Turun Kejalan
Kecewa PSSI Disanksi FIFA, Bobotoh Turun Kejalan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan antara pemerintah dan delegasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) ihwal penyelesaian kasus Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah hampir sebulan berlalu. Namun tindak lanjut dari pertemuan itu belum terlihat signifikan.

Kondisi tersebut kembali memanaskan hubungan antara pemerintah dan PSSI. Organisasi yang dipimpin La Nyalla Mattalitti itu menuding mandeknya tindak lanjut penyelesaian kasus PSSI karena ulah pemerintah. "Mereka seperti memelihara konflik," kata Aristo Pangaribuan, Direktur Hukum PSSI, Senin.

Aristo mengatakan, tindak lanjut kasus PSSI ini akan berjalan lancar bila pemerintah mengikuti perintah FIFA untuk mengutus perwakilannya dalam Komite Ad Hoc. Sayangnya pemerintah menolak bergabung dengan alasan tak mengetahui substansi pembentukan komite tersebut. "Padahal delegasi FIFA akan melaporkan hasil pembentukan komite dalam rapat eksekutifnya 2 Desember," ucap Aristo.

Komite Ad Hoc adalah wadah yang hendak dibentuk FIFA untuk menyelesaikan kisruh PSSI. Wadah ini bakal berisi perwakilan seluruh pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah. Rencana pembentukan komite ini lantas menuai polemik lantaran FIFA mengumumkannya seusai bertemu PSSI 2 November lalu.

Padahal dalam pertemuan delegasi FIFA dengan Presiden Joko Widodo di hari yang sama, disepakati pembentukan wadah bernama Tim Kecil untuk menyelesaikan konflik PSSI. Pemerintah mengklaim tak diberi tahu FIFA  ihwal pembentukan komite Ad Hoc tersebut. Karena itu, mereka menolak mengutus perwakilannya dalam komite.

Di sisi lain, PSSI mengirimkan sejumlah nama, seperti bekas ketua normalisasi PSSI Agum Gumelar, bekas manajer Timnas I Gusti Kompyang Manila, serta juru bicara Kompleks Gelora Bung Karno Raja Pane untuk mengisi komite Ad Hoc. Sekretaris Jenderal PSSI Aswan Karim sebelumnya menyatakan bila perwakilan komite Ad Hoc lengkap, pertemuan wadah tersebut akan dimulai pada pekan ini. "Pertemuan pertama bakal dihadiri perwakilan delegasi FIFA," ujar dia dua pekan lalu.

Aristo mengatakan, hingga kini belum ada petunjuk FIFA ihwal kelanjutan komite Ad Hoc. Ia menilai FIFA memilih diam karena pemerintah tak tertarik untuk bergabung. Kata Aristo, FIFA tak bersikap karena pembentukan komite tak akan mencapai hasil maksimal tanpa keterlibatan pemerintah.

"Misalnya komite Ad Hoc dibentuk dan berjalan, keputusan-keputusannya bisa tidak diakui pemerintah lagi," ujarnya, "Komite mempunyai eksistensi bila pemerintah bergabung."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aristo pun hanya bisa menerima perlakuan pemerintah yang dinilainya menghambat pencabutan sanksi suspensi pada organisasinya. Ia berusaha meyakinkan pembentukan komite Ad Hoc ini bukanlah akal-akalan PSSI, melainkan sudah menjadi acuan penyelesaian konflik dalam statuta FIFA.

Karena itu, Aristo meminta pemerintah untuk mencari substansi komite melalui statuta induk sepak bola sejagat tersebut. Bila tak mau mengkaji petunjuk dalam statuta, Aristo menduga pemerintah sengaja mencari alibi lantaran tak menghendaki PSSI dipimpin La Nyalla, "Kami sudah membaca strategi ini," ujarnya.

Adapun Gatot S. Dewabroto, juru bicara Kementerian Olahraga, kembali menegaskan pemerintah tak akan bergabung dalam komite Ad Hoc bila FIFA tak mengirimkan kerangka acuan wadah tersebut. Pemerintah, kata dia, sudah meminta hal tersebut melalui sambungan telepon dengan James Johnson, juru bicara delegasi FIFA, sekitar dua pekan lalu. Namun belum ada respons sampai sekarang.

"Bila FIFA sudah menjelaskan kerangka acuan komite, kami pasti akan mengkaji kembali untuk bergabung atau tidak," ujarrnya.

Gatot menambahkan pemerintah juga belum membentuk Tim Kecil, kendati FIFA sudah meminta segera mengirimkan nama anggota tim tersebut. Menurut Gatot, penggodokan tim masih dalam kajian antara instansinya dan Staf Kepresidenan.

"Secepatnyalah kami kirim nama anggotanya, kami juga tidak mau mengulur waktu," kata Gatot. Sayang, Gatot tak menjamin nama anggota Tim Kecil dikirim instansinya sebelum rapat eksekutif FIFA. Padahal PSSI menilai rapat tersebut adalah fondasi awal terbebasnya Indonesia dari suspensi FIFA. "Kami belum ada arahan dari pimpinan," ujar Gatot.

TRI SUHARMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Pemain Timnas Indonesia Andik Vermansah (tengah) dihadang dua pemain Brunie dalam pertandingan final Piala Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan, Brunei, Juma (9/3). REUTERS/Ahim Rani
Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.