TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Cristiano Ronaldo dengan pelatih Rafael Benitez memuncak. Ronaldo terus mengkritik gaya permainan yang di terapkan Benitez di Real Madrid. Menurut dia, gaya permainan Real Madrid seharusnya bertumpu kepada dirinya. Semua alur serangan ditujukan kepadanya.
Puncak konflik ini terjadi setelah Real Madrid dibantai musuh bebuyutan Barcelona 4-0 akhir pekan lalu. Dia mengancam Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk mendepak Benitez. "Saya atau dia yang keluar," ujar Ronaldo.
Konflik Ronaldo dengan pelatihnya bukan hanya terjadi kali ini saja. Sejak masih berseragam Manchester United, Ronaldo, sempat berkonflik dengan pelatih Manchester United Alex Ferguson di akhir masa baktinya. Mantan pelatih Real Madrid lainnya, Jose Mourinho, juga pernah menjadi korban konflik dengan Ronaldo. Berikut daftar pelatih yang pernah berkonflik dengan Ronaldo
1. Sir Alex Ferguson
Pelatih Manchester United ini adalah pelatih yang berjasa melambungkan nama Ronaldo. Ferguson memboyong Ronaldo dari Sporting Lisbon pada 2003. Di tangan Ferguson, Ronaldo menjelma menjadi mega bintang. Ferguson langsung memberinya nomor punggung 7, nomor keramat yang hanya dikenakan para pemain terbaik di Manchester United.
Di musim pertamanya dia mencetak 4 gol dalam 29 pertandingan untuk setan merah di liga inggris. Selama 6 tahun bersama Setan Merah, Ronaldo mencetak 118 gol dalam 291 pertandingan. Capaian terbaiknya adalah pada musim 2007/2008 saat dia mencetak 31 gol di Liga Inggris dan total 42 gol di semua kompetisi.
Total Ronaldo mempersembahkan sembilan gelar sepanjang karirnya di Manchester United. Tiga gelar liga inggris, Dua gelar Piala Liga, satu gelar piala FA, satu gelar Community Shield serta satu gelar Kejuaraan Dunia Antar Klub FIFA.
Namun dibalik semua prestasi itu, Ronaldo sempat berkonflik dengan pelatih Alex Ferguson. Pada awal karirnya, Ferguson sempat menyemprot keegoisan Ronaldo yang selalu ingin menguasai bola dan mencetak gol. Kejadian itu terjadi ketika Manchester United melawan Benfica di Liga Champions.
Saat turun minum, Ferguson memaki Ronaldo. "Kamu pikir kamu siapa? Mencoba untuk bermain sendiri? Kamu tak akan pernah menjadi pemain hebat jika seperti ini," ujar Ferguson saat itu. Namun, Ronaldo muda tampak mendengarkan nasihat Ferguson. Dia menangis saat itu
Di akhir karirnya di Manchester United, Ferguson sempat marah ketika Ronaldo sempat menyatakan keinginannya bermain untuk Real Madrid. Apalagi, setelah itu Ferguson mengetahui bahwa Madrid sudah berkontak dengan agen Ronaldo. Ferguson bahkan sempat mengadukan masalah ini ke FIFA, namun FIFA menolak bersikap.
Keinginan Ronaldo itu tak diamini oleh Ferguson. Ronaldo sempat merajuk dan berimbas pada permainannya di Setan Merah. Produktivitas golnya turun musim 2008-2009 itu menjadi hanya 18 gol saja dibanting musim sebelumnya yang mencapai 33 gol di liga Inggris.
Kejadian itu membuat Ronaldo sempat dibangkucadangkan Ferguson dalam beberapa pertandingan. Jelang akhir musim, Ronaldo kembali mengungkapkan keinginannya untuk berseragam Los Galacticos. Ferguson akhirnya tak bisa berbuat apa-apa ketika Real Madrid menyodorkan uang transfer senilai 80 juta poundsterling untuk memecahkan rekor transfer pemain termahal saat itu.
2. Jose Mourinho
Jose Mourinho menangani Real Madrid pada 2010. Dia menggantikan Manuel Pellegrini yang berkonflik dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Dia adalah pelatih kedua Ronaldo di Real Madrid. Pada awal kepelatihan Mourinho, hubungan keduanya sangat harmonis. Mourinho menyanjung Ronaldo sebagai pemain terbaik di jagad raya.
Pujian itu bukannya tanpa sebab. Ronaldo saat itu membuat 53 gol bagi Real Madrid di semua kompetisi. Bersama Ronaldo, Mourinho mempersembahkan gelar Copa del Rey di musim pertamanya. "Jika Lionel Messi adalah pemain terbaik di planet ini, maka Ronaldo adalah pemain terbaik se jagad raya," ujarnya saat itu.
Pada musim selanjutnya, hubungan keduanya juga masih terbilang harmonis. Ronaldo kembali menjadi mesin gol skuad Jose Mourinho dengan 59 gol di semua kompetisi. Keduanya berhasil membawa Real Madrid menjadi juara Liga Spanyol, mengakhiri dominasi musuh bebuyutan El Real, Barcelona.
Bersama dengan Karim Benzema dan Gonzalo Higuain, Ronaldo menjadi trio penyerang paling mematikan di Spanyol dengan menciptakan 89 gol memecahkan rekor 72 gol trio Barcelona, Lionel Mesi, Samuel Eto'o dan Thierry Henry pada musim 2008-2009.
Pada musim 2012-2013 hubungan harmonis Ronaldo dengan Mourinho berakhir. Ronaldo mulai tak menyukai gaya permainan bertahan yang diterapkan Mourihno. Puncaknya usai pertandingan perempat final Copa Del Rey melawan Valencia Februari 2013. Penyebabnya, Ronaldo tak mengikuti instruksi Mourinho untuk mundur membantu pertahanan serta mengambil lemparan ke dalam di akhir pertandingan. Saat itu Real Madrid sedang unggul 2-0.
Di ruang ganti, Mourinho dan Ronaldo terlibat cekcok. "Jika mereka mendapatkan gol melawan kita...," ucapan Mourinho itu langsung dipotong oleh Ronaldo dan mengatakan, "Setelah semua yang saya lakukan untuk kamu, apakah begini cara kamu memperlakukan saya? Beraninya kamu mengatakan hal itu kepada saya."
Percekcokan itu pun membuat kamar ganti Real Madrid sunyi senyap. Mourinho yang kaget dengan sikap Ronaldo lantas mencoba menenangkan diri dan mengatakan, "Saya mengatakan itu untuk tim, karena tim membutuhkan kamu untuk mundur," ujarnya.
Namun ucapan Mourinho itu dibalas dengan nada tinggi oleh Ronaldo. "Supaya kamu tahu, banyak pemain yang berfikir seperti saya. Tetapi mereka tidak memiliki keberanian untuk mengatakan langsung kepada anda," ujarnya. Konfliknya dengan Ronaldo ini merembet ke konfliknya dengan dua punggawa Real Madrid lainnya, Sergio Ramos dan kiper Iker Casillas. Akibat konflik ini prestasi Real Madrid pun anjlok dan Mourinho akhirnya dipecat oleh Florentino Perez.
3. Rafael Benitez
Rafael Benitez adalah pelatih keempat yang menangani Ronaldo di Real Madrid. Sejak awal kedatangannya di Santiago Bernabeu, Ronaldo tak menyukai Benitez. Dia bahkan mengkritik keputusan Perez memecat Carlo Ancelloti dan menunjuk Benitez sebagai pelatih.
Musim berjalan, Ronaldo terus mengkritik gaya permainan yang di terapkan Benitez di Real Madrid. Menurut dia, gaya permainan Real Madrid seharusnya bertumpu kepada dirinya. Semua alur serangan ditujukan kepadanya.
Puncak konflik ini terjadi setelah Real Madrid dibantai musuh bebuyutan Barcelona 4-0 akhir pekan lalu. Dia mengancam Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk mendepak Benitez. "Saya atau dia yang keluar," ujar Ronaldo.
Apakah Rafael Benitez akan menjadi korban berikutnya dari Ronaldo? Sejauh ini Perez memberikan dukungannya kepada pria yang pernah sukses bersama Liverpool itu. Namun, hubungan Benitez tampaknya harus memikirkan cara untuk membungkam Ronaldo. Membangkucadangkan Ronaldo dan memenangkan pertandingan tanpa sang bintang mungkin bisa dicoba.
TELEGRAPH|DAILYMAIL|FEBRIYAN