TEMPO.CO, Malang - Pelatih Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah, mewaspadai kelincahan gelandang serang asal Argentina, Esteban Vizcarra, dan pengumpan andal asal Spanyol, Antonio Jose Espinosa Mossi, yang bisa merusak skenario Macan Kemayoran saat bertemu dengan Singo Edan dalam laga lanjutan babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 28 November 2015.
“Mereka bagus, tapi kami waspadai juga pemain-pemain lainnya. Arema saat ini komplet dan bisa saling mengisi. Sudah terbukti, saat tak ada (Hasyim) Kipuw, Benny (Wahyudi) main luar biasa. Sewaktu (Cristian) Gonzales absen, Samsul Arif dan Sunarto main bagus,” kata pelatih yang akrab disapa Banur itu setelah memimpin latihan di Lapangan ASIFA (Aji Santoso International Football Academy), Kota Malang, Jumat, 27 November 2015.
Selain kualitas yang merata, pemain-pemain Arema punya kekompakan dan militansi yang tinggi. Sebagai arek Malang dan pernah melatih Arema Malang pada 2008, Banur sangat mengetahui dan hafal militansi Arema di lapangan, terlebih saat bermain di kandang sendiri.
Banur menegaskan, persiapan timnya matang meski tanpa diperkuat Muhammad Roby dan Onorionde Kughegbe John. Roby masih menjalani terapi cedera dan John menjalani hukuman kartu merah saat Persija menyikat Sriwijaya FC 1-0 di stadion yang sama pada Rabu, 25 November 2015.
Ketidakhadiran kedua pemain tersebut mungkin bakal menguntungkan Arema, yang tampil komplet. Joko Susilo tak banyak mengubah komposisi pemain Arema menjelang laga Piala Jenderal Sudirman. Sedangkan Bambang mengaku harus menyusun komposisi baru. Sebanyak 60 persen pemain Persija merupakan wajah baru. “Tapi kami tetap bermain dengan gaya kami sendiri, tidak kami ubah walau Roby dan John absen,” ujarnya.
ABDI PURMONO
